Harga Beras Operasi Pasar Naik Jadi Rp 10.900 per Kilogram, Pembelian Dibatasi Maksimal 3 Pack per Orang
Reporter
Amy Heppy
Editor
Grace gandhi
Jumat, 8 September 2023 18:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan penyesuaian harga beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Arief menyebut, per 1 September 2023, harga beras SPHP naik menjadi Rp 10.900 per kilogram dari yang sebelumnya Rp 9.450 per kilogram.
“Harga memang ada penyesuaian, harganya maksimal Rp 10.900 per kilogram,” kata Arief saat melakukan sidak ketersediaan beras SPHP di Lottemart Wholesale Pasar Rebo, Jakarta pada Jumat, 8 September 2023.
Lebih lanjut, Arief juga menjelaskan alasan pemerintah menaikkan harga beras Bulog ini.
"Kami sudah hitung dari akhir tahun lalu biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih, harga pupuk, dan kenaikan BBM di September-Oktober tahun lalu, sehingga pemerintah atas arahan Bapak Presiden menaikkan harga beras kurang lebih 20 persen," ungkapnya.
Menurutnya, dengan menaikkan harga beras sebesar 20 persen, maka diharapkan hal ini dapat membantu petani.
Selanjutnya: Arief juga mengungkapkan....
<!--more-->
Arief juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan untuk menggelontorkan beras SPHP ini secara masif demi menjaga stabilisasi pasokan dan harga di pasaran.
“Masif itu artinya SPHP ini ada di dalam gerakan pangan murah seluruh Indonesia,” ujarnya.
Arief juga mengingatkan bahwa setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli beras SPHP ini maksimal tiga pack dalam setiap pembelian.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkapkan, SPHP ini sudah disalurkan kepada 1.853 ritel di seluruh Indonesia. “Sudah kami suplai dari kemarin-kemarin,” ujar Buwas.
Buwas juga mengungkapkan bahwa mulai Senin, 11 September 2023, pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing mendapatkan 10 kilogram beras.
"Kami akan salurkan 640 ribu ton beras untuk bantuan," katanya.
Pilihan Editor: Mari Elka: Perubahan Iklim Semakin Diperparah dengan Meningkatnya Polusi Udara