AAJI Catat Pendapatan Industri Asuransi di Semester I-2023 Mencapai Rp 107,32 Triliun

Kamis, 24 Agustus 2023 16:26 WIB

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI Simon Imanto (kiri), Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon (tengah), dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun (kanan) dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023 di kantornya, Jakarta pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Irma Aulia Irawan.

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan industri asuransi jiwa pada semester I-2023 mencapai Rp 107,32 triliun atau meningkat sebesar 1,8 persen jika dibandingkan semester I-2022 sebesar Rp 105,44 triliun.

“Peningkatan tersebut antara lain didorong oleh peningkatan signifikan pada hasil investasi,” ujar Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023, Kamis, 24 Agustus 2023.

Budi menyebutkan hasil investasi AAJI berkontribusi sebanyak 15,3 persen terhadap total pendapatan. Ia mencatat, selama semester I-2023 hasil investasi berhasil meningkat sekitar 241,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.

Ia menjelaskan peningkatan hasil investasi dipengaruhi oleh kinerja positif dari instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN). Menurutnya, membaiknya sektor perekonomian membuat ekosistem investasi turut tumbuh positif.

“Dengan hal ini, kami berharap dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan momen ini untuk mempercayakan pengelolaan keuangan maupun perencanaan keuangan masa depannya kepada industri asuransi jiwa,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Selanjutnya Budi menyebutkan total pendapatan premi yang menurut catatan AAJI menurun sebesar 9,9 persen jika dibandingkan semester I-2022. AAJI membukukan total pendapatan premi Semester I-2023 sebesar Rp 86,23 triliun. Dilihat dari pendapatan premi secara weighted, AAJI mencatat kondisi stagnan dengan nilai mencapai Rp 53,96 triliun atau sebesar 0,6 persen.

Ia mengklaim penurunan pendapatan premi tersebut disebabkan oleh pendapatan premi yang bersifat tunggal. Sebagai informasi, ia menjelaskan, terdapat dua jenis premi, yakni premi berkala dan tunggal. Premi berkala dibayarkan oleh nasabah setiap tahunnya, sedangkan premi tunggal hanya dibayarkan sekali.

Budi mengatakan ketika di-weighted, premi tunggal tidak terlalu turun banyak atau relatif sama. “Dapat disimpulkan penurunan pendapatan premi industri asuransi jiwa semester I-2023 lebih disebabkan dari penurunan pendapatan premi yang bersifat tunggal atau single premium,” lanjutnya.

IRMA AULIA IRAWAN

Pilihan Editor: 11 Perusahaan Asuransi dalam Pengawasan Khusus, OJK: 2 Sudah Dicabut Izin Usaha

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

1 hari lalu

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

Pembagian kelas rawat inap peserta BPJS Kesehatan dihapus. BPJS Kesehatan membuka kemungkinan kerja sama dengan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

2 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

3 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya