Sederet Pernyataan Erick Thohir soal Divestasi Saham Vale, Singgung Aset Bangsa
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Rabu, 16 Agustus 2023 16:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa pencaplokan saham PT Vale Indonesia Tbk oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang MIND ID, sudah sesuai kebijakan yang ada.
“Mohon maaf bukannya saya anti dengan investasi asing, ini kan policy, harus relinquish (melepas porsi saham). Kita harus ada transparansi kebijakan,” kata Erick Thohir usai menghadiri acara Forum Sinergi BUMN-Swasta di Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.
Dorong Kementerian ESDM buat kebijakan yang menguntungkan
Erick Thohir pun menjelaskan Kementerian BUMN telah mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membuat kebijakan yang menguntungkan semua pihak. Ia pun menyebut divestasi Vale ini serupa dengan divestasi saham PT Freeport Indonesia.
“Jadi gini ya, kami punya kesepakatan hari ini bahwa kami mendorong Kementerian ESDM untuk membuat policy yang baik untuk semua, salah satunya ketika saya bicara dengan beliau kalau PT Freeport Indonesia yang kerja sama internasional dengan BUMN itu harus relinquish,” tutur Erick Thohir.<!--more-->
Singgung soal aset bangsa
Sebelumnya, Erick sempat membeberkan alasan proses relinquish)PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) oleh Holding BUMN Industri Pertambangan Mind ID harus dilakukan. Ia menjelaskan hal ini juga telah dilakukan oleh sejumlah perusahaan nasional hingga Freeport.
"Jangan juga kita ketika memberikan kepada investor, aset bangsa ini didiamkan saja sampai puluhan tahun. Tapi ketika bagus, diproses," ujar Erick dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023.
Saat itu Erick memaparkan bahwa proses divestasi saham Vale Indonesia oleh Holding BUMN Industri Pertambangan Mind ID saat ini belum rampung.
“Posisi saya jelas, bahwa Vale kita ingin terbuka untuk tadi kepemilikan. Saya tidak mendorong langsung 50, mungkin 30 persen, tetapi yang saya dorong pertanggungjawaban relinquish," kata Erick.
Ia meyakini bahwa Vale tentu punya bagian dari wilayah yang memang selama ini sudah menjadi haknya. Meski begitu, ketika kontraknya habis, sebagian haknya wajib dikembalikan kepada negara.
"Freeport melakukan, pengusaha nasional melakukan, kenapa Vale tidak? Tidak boleh ada eksklusifitas,” ucapnya.
Bidikan calon investor di sektor nikel
Erick juga mengungkit tentang maraknya calon investor membidik investasi di sektor nikel. "Sekarang ketika nikel bagus baru berbondong-bondong investasi. Selama puluhan tahun ke mana? Artinya apa? Saya ambil posisi itu, di-relinquish,” tuturnya.
Menurut Erick, upaya membangun kepercayaan kepada investor asing adalah penting. Meski begitu, yang dibidik adalah investor asing yang bertanggung jawab dan memang memiliki keinginan berkontribusi untuk masyarakat Indonesia.
Artinya, kata dia, para investor tidak hanya mengambil license-license, tetapi tidak dipakai. “Proses nomor duanya, ketika ada negosiasi, di-relinquish dulu, baru kita negosiasi berapa persen yang kita harus ambil,” ucap Erick Thohir.<!--more-->
Harap proses divestasi Vale segera selesai
Lebih lanjut, Erick Thohir berharap agar proses divestasi saham Vale ini bisa segera selesai.
“Itu proses B to B (business to business) yang kami harapkan bisa rampung sesegera mungkin. Angkanya berapa ya kami ikut saja,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif menyebut divestasi Vale Indonesia hampir rampung. Arifin mengungkapkan, PT Vale Indonesia Tbk. sudah sepakat untuk menyerahkan 14 persen sahamnya ke MIND ID.
"Tinggal finishing (penyelesaian)," ujar Arifin kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat, 4 Agustus 2023. "Dulu kan (divestasi) 40 persen, sekarang 14 persen lagi. Jadi, sudah 54 persen."
PT Vale Indonesia beroperasi di bawah naungan Kontrak Karya yang telah diubah pada 17 Oktober 2014 dan berlaku sampai 28 Desember 2025.
Perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel itu memiliki konsesi area seluas 118.017 hektar, meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tenggara (24.752 hektar), dan Sulawesi Tengah (22.696 hektar).
Sementara itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. masih dalam pembicaraan. Setelah sebelumnya ditargetkan rampung pada bulan Juli 2023, Jokowi mengaku masih butuh waktu diskusi agar semua pihak dapat merasa diuntungkan.
Jokowi tidak merinci target waktu divestasi saham PT Vale Indonesia setelah molor dari rencana awal. Namun, Jokowi memastikan tidak terdapat kendala dalam pelaksanaannya.
"Mundur sedikit. Nggak ada (kendala), tapi masih dalam proses pembicaraan terus biar enggak keliru," ujar Jokowi setelah acara peresmian Indonesia Arena di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2023.
Jokowi menekankan pembicaraan perlu terus dilanjutkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. "Semua harus merasa diuntungkan. Semua harus merasa diajak," ujar Jokowi.
AMY HEPPY | SULTAN ABDURRAHMAN | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Kata Bank BUMN dan Swasta soal Wacana Penghapusan Kredit Macet UMKM