Dolar AS Naik Tipis, Investor Menunggu Data Inflasi Pekan Ini

Reporter

Antara

Selasa, 8 Agustus 2023 08:42 WIB

Ilustrasi mata uang dolar. REUTERS/Guadalupe Pardo

TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS hampir datar, hanya naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat atau Selasa pagi, 8 Agustus 2023. Kondisi ini terjadi karena investor menunggu data inflasi AS pekan ini meski didukung secara luas oleh pejabat Federal Reserve yang mengatakan kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan diperlukan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,03 persen menjadi 102,0423 pada akhir perdagangan.

Gubernur Fed Michele Bowman mengatakan pada Senin, 7 Agustus 2023 kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target bank sentral AS 2,0 persen.

Bowman, dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan ke acara "Fed Listens" di Atlanta, mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga terbaru bulan lalu karena inflasi masih terlalu tinggi dan pertumbuhan lapangan kerja serta indikasi aktivitas lainnya menunjukkan ekonomi terus berkembang pada tingkat "laju moderat".

Sementara itu, kredit konsumen AS meningkat pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,0 persen selama kuartal kedua, Federal Reserve mengatakan pada Senin, 7 Agustus 2023.

Advertising
Advertising

Kredit bergulir tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 7,1 persen, sedangkan kredit non-bergulir berkembang pada tingkat tahunan sebesar 3,0 persen. Pada Juni, kredit konsumen meningkat pada tingkat tahunan sebesar 4,3 persen.

Sementara itu, Indeks Pergerakan Investor (IMX) naik tipis menjadi 5,53 di Juli, naik tipis dari 5,46 pada Juni, TD Ameritrade melaporkan pada Senin, 7 Agustus 2023.

IMX adalah indeks berbasis perilaku milik TD Ameritrade, yang menggabungkan posisi dan aktivitas investor Main Street di pasar-pasar.

Produksi industri Jerman turun 1,5 persen pada Juni dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kantor statistik federal Jerman mengatakan pada Senin, 7 Agustus 2023, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi manufaktur di tengah penurunan ekonomi terbesar Eropa.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1007 dolar AS dari 1,1009 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2784 dolar AS dari 1,2754 dolar AS.

Dolar AS dibeli 142,4180 yen Jepang, lebih tinggi dari 141,86 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8730 franc Swiss dari 0,8727 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3364 dolar Kanada dari 1,3379 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,5779 krona Swedia dari 10,5834 krona Swedia.

Pilihan Editor: Besok, Rupiah Diproyeksikan Melemah Sampai Rp 15.260 per Dolar AS

Berita terkait

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

12 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

3 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya