Daftar Daerah yang Alami Deflasi pada Juli 2023

Kamis, 3 Agustus 2023 16:43 WIB

Aktivitas pedagang di Pasar Rawamangun, Jakarta, Senin, 23 Mei 2022. Komoditas bawang, cabai, gula, dan telur ayam mengalami tren kenaikan dalam satu minggu terakhir. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Berita Resmi Statistik yang diunggah melalui situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) menuliskan dari 90 kota yang disurvei, sebanyak 77 kota mengalami inflasi bulan ke bulan (mtm) dan 13 kota lainnya mengalami deflasi (mtm). Bahkan, inflasi di 46 kota IHK lebih tinggi dari inflasi nasional.

Adapun kota dengan inflasi tertinggi adalah Manokwari sebesar 1,43 persen dan kota dengan deflasi terdalam adalah Kota Tual dengan 0,50 persen. Adapun komoditas penyumbang inflasi di Manokwari adalah angkutan udara, ikan segar, beras, sirih, dan cabai rawit. Masing-masing komoditas tersebut menyumbang inflasi sebesar 0,48 persen, 0,34 persen, 0,23 persen, 0,17 persen, dan 0,14 persen.

Di pulau Sumatera, kota dengan deflasi terdalam adalah Kota Lhokseumawe dengan nilai 0,04 persen. Sedangkan, untuk daerah dengan inflasi tertinggi di pulau Sumatera adalah Kota Gunungsitoli sebesar 1,30 persen.

Kota Surakarta atau Solo menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di pulau Jawa. Sementara, Sumenep mengalami deflasi terdalam mencapai 0,08 persen. Untuk wilayah Kalimantan, deflasi terdalam terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,07 persen. Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Balikpapan yang mencapai 0,53 persen.

Pada wilayah Bali Nusa, inflasi tertinggi terjadi pada Maumere dengan 0,65 persen dan inflasi terendah terjadi pada Kota Mataram dengan 0,21 persen. Di Maluku Papua, deflasi terdalam terjadi di Kota Tual dengan 0,50 persen berbanding terbalik dengan Manokwari yang mengalami inflasi hingga 1,43 persen.

Advertising
Advertising

Di pulau Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,73 persen. Sedangkan, deflasi terjadi di Kota Parepare dengan 0,08 persen.

Selanjutnya: Deflasi disumbang bawang merah dan cabai rawit<!--more-->

Deflasi Disumbang Bawang Merah dan Cabai Rawit

Soal inflasi inti, Bank Indonesia yakin jika angkanya akan tetap terjaga di sasaran rendah. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyebut bahwa inflasi inti pada Juli 2023 tercatat sebesar 0,13 persen (mtm). Angka ini relatif stabil dibanding dengan bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen (mtm). Perkembangan itu, kata Erwin, disumbang oleh inflasi komoditas biaya sekolah sejalan dengan dimulainya tahun ajaran baru sekolah.

Lebih lanjut, dia memaparkan inflasi kelompok volatile food menurun. Kelompok volatile food pada Juli 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,17 persen (Mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,44 persen (Mtm).

"Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh deflasi pada komoditas bawang merah dan cabai rawit," tutur Erwin.

Sementara itu, lanjut dia, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas daging ayam ras, cabai merah, dan bawang putih. Dia menyebut, secara tahunan kelompok volatile food mengalami deflasi 0,03 persen (Yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 1,20 persen (Yoy).

Bawang merah dan cabai rawit menjadi dua komoditas yang menyumbang deflasi Juli 2023. Lantas, daerah mana di Indonesia yang mengalami deflasi pada Juli 2023? Simak informasinya berikut ini.

Selanjutnya: Inflasi terjaga di kisaran sasaran 2 sampai 4 persen<!--more-->

Bank Indonesia (BI) mengatakan inflasi pada Juli 2023 tetap terjaga di kisaran sasaran 2 hingga 4 persen. Adapun bawang merah dan cabai rawit menjadi dua komoditas yang menyumbang deflasi Juli 2023.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen atau IHK Juli 2023 tercatat sebesar 0,21 persen dari bulan ke bulan (mtm).

“Sehingga secara tahunan menjadi 3,08 persen (dari tahun ke tahun/Yoy), lebih rendah dari level sebelumnya yang tercatat sebesar 3,52 persen (yoy),” kata Erwin dalam keterangan resminya pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Capaian inflasi tahunan Juli 2023 ini memperlihatkan bahwa inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023. Secara berturut-turut, sejak Maret hingga Juli 2023 inflasi mengalami penurunan sebesar 4,97 persen, 4,33 persen, 4,00 persen, 3,52 persen dan 3,08 persen.

RADEN PUTRI | AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: BPS Umumkan Inflasi Juli 2023 Turun jadi 3,08 Persen, Dipicu Komoditas Apa Saja?

Berita terkait

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

2 jam lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 jam lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

1 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

3 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

4 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

4 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

4 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

5 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

5 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

5 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya