Ekonom Indef Ini Minta Pemerintah Waspadai Ekspansi TikTok di Indonesia, Kenapa?

Selasa, 25 Juli 2023 01:28 WIB

Ekonom Indef, Izzudin Al Farras Adha, membahas social commerce terutama Tiktok Shop dalam Diskusi Publik "Project S TikTok: Ancaman atau Peluang?" yang diadakan daring melalui akun resmi YouTube INDEF, Senin, 24 Juli 2023 (Sumber: istimewa).

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Indef, Izzudin Al Farras Adha, menyebutkan pemerintah Indonesia perlu lebih waspada akan ekspansi TikTok di Tanah Air. Pasalnya, platform ini diduga memiliki kemampuan mengambil data pribadi penggunanya secara langsung.

“Pemerintah perlu semakin concern terutama dengan TikTok Shop, karena tahun lalu saja penjualan TikTok di dunia US$ 2,5 miliar. Spesifik di Indonesia tahun lalu Rp 228 miliar. Ini jumlah yang sangat besar,” katanya dalam Workshop Konsultasi Publik Studi Dampak Polusi Udara dari Sektor Transportasi terhadap Kesehatan, Senin, 24 Juli 2023.

Pria yang akrab disapa Farras itu mengatakan TikTok memiliki data pribadi konsumen berjumlah besar yang dapat diperoleh langsung dari platformnya. TikTok akan mengolah data tersebut dan memanfaatkan preferensi penggunanya dalam melakukan penjualan serta fitur yang lebih spesifik kepada konsumennya. Dia menggunakan preferensi perawatan kulit atau skincare yang mendominasi Indonesia sebagai contoh.

Farras selanjutnya menilai TikTok di Indonesia masih di tahap “bakar uang” oleh para pemiliknya. Biaya pengiriman gratis dan harga yang lebih murah di TikTok Shop juga akan terus menarik perhatian banyak orang.

Ia juga turut menanggapi soal rencana CEO TikTok, Shou Zi Chew, berinvestasi di Indonesia lima tahun ke depan dengan nilai sebesar US$ 10 miliar. Ia memperkirakan dengan rencana investasi itu, TikTok di Indonesia akan semakin ekspansif dan bakal menjangkau lebih banyak pengguna, pelanggan.

Advertising
Advertising

Project S TikTok Shop belakangan memang menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Hal itu terjadi lantaran Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyinggung dan mengkhawatirkan hadirnya layanan tersebut. Teten menganggap Project S TikTok Shop dapat mengancam bisnis para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri.

Teten menjelaskan, TikTok Shop ini menggabungkan tiga hal, yakni media sosial, cross border atau bisnis lintas batas, dan retail online. Dengan menggunakan algoritmanya, TikTok dianggap dapat dengan mudah melakukan market intelligence.

“Mereka tahu persis market di Asia, market di Indonesia. Apa yang paling diminati, mulai dari fesyen, makanan, kosmetik,” kata Teten dalam acara The Leader yang tayang di YouTube Tempodotco pada Kamis, 13 Juli 2023.

Ia menilai Project S TikTok Shop berpotensi merugikan sektor UMKM dalam negeri. Pasalnya Project S Tiktok Shop dicurigai menjadi cara perusahaan untuk mengumpulkan data produk yang laris-manis di suatu negara, untuk kemudian diproduksi di Cina. Dari 21 juta pelaku UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital, mayoritas yang dijual adalah produk asal Cina.

IRMA AULIA IRAWAN | AMY HEPPY

Pilihan Editor: Ekonom Jelaskan Penyebab Produk di Tiktok Shop dari Cina Jauh Lebih Murah Dibanding UMKM

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

41 menit lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

13 jam lalu

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....

Baca Selengkapnya

Bamsoet Terima Penghargaan Collaborator Network di Mata Lokal Awards 2024

18 jam lalu

Bamsoet Terima Penghargaan Collaborator Network di Mata Lokal Awards 2024

Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai peran Bamsoet dalam memajukan berbagai produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

19 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

21 jam lalu

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

Kewajiban sertifiakasi halal UMKM ditunda, Asosiasi UMKM minta pemerintah lebih aktif sosialisasikan sertifikasi halal kepada UMKM dan PKL

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

1 hari lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

1 hari lalu

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

Ketahui cara daftar gratis ongkir TikTok Shop berikut ini. Cara ini cukup menguntungkan untuk menarik pembeli. Berikut ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

2 hari lalu

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Iriana tampak singgah ke stan UMKM mitra binaan Pertamina lalu membeli batik dan gelang.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Besar dan Menengah Tetap Berlaku Oktober 2024

2 hari lalu

Airlangga Sebut Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Besar dan Menengah Tetap Berlaku Oktober 2024

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa usaha menengah dan besar tetap harus membereskan kebijakan sertifikasi halal paling lambat 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya