Luhut Murka Indeks Performa Logistik Indonesia Turun 17 Peringkat, Apa Saja Kriteria LPI?

Jumat, 21 Juli 2023 14:18 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru 2022 lewat postingan di Instagram, Sabtu, 25 Desember 2021.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia kembali merilis Logistics Performance Index (LPI) atau Indeks Performa Logistik 2023 ini dengan berdasarkan pengukuran ekonomi di 139 negara. LPI Indonesia menurun drastis yakni dari peringkat 46 (2018) menjadi 63 (2023) dengan penurunan skor dari 3,15 menjadi 3,0. Penurunan rating ini membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan marah.

Luhut kemudian berencana mengundang Bank Dunia untuk mempertanyakan di mana letak kelemahan sektor logistik Indonesia tersebut. “Jangan bilang saja tiba-tiba turun 17 peringkat. Tell me, kita harus transparan semua, we have done this, this, this, kau cari di mana?” ujar Luhut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Selasa lalu, 18 Juli 2023.

Luhut menilai, jika LPI diukur melalui jumlah pelabuhan, itu tidak adil, karena Indonesia punya ribuan pelabuhan. Kemudian soal skor enam dimensi LPI, Luhut juga mempertanyakan dan meminta agar Bank Dunia bisa menjelaskannya.

Apa itu Indeks Kinerja Logistik?

Melansir World Bank, Indeks Kinerja Logistik atau Logistics Performance Index (LPI) adalah alat tolok ukur interaktif yang dibuat untuk membantu negara-negara, mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi dalam kinerja logistik perdagangan. Sekaligus apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kinerja.

Advertising
Advertising

Penilaian LPI didasarkan pada dua kategori:

Pertama, survei di seluruh dunia terhadap operator logistik internasional di lapangan seperti perusahaan ekspedisi global dan operator ekspres, mengutip tatanexarc.com. Mereka yang memberikan umpan balik mengenai kelayakan logistik dari negara-negara yang berdagang dengan mereka. LPI Internasional 2023 melakukan perbandingan di 139 negara.

Kategori kedua dari LPI didasarkan pada informasi frekuensi tinggi yang terperinci mengenai pengiriman maritim dan pelacakan kontainer, aktivitas pengiriman pos dan udara yang dikumpulkan dan disediakan untuk LPI oleh beberapa mitra data. Ini berfungsi sebagai bahan tambahan untuk data dari tanggapan survei.

Indikator pelacakan rantai pasokan yang baru disediakan sebagai bahan tambahan untuk LPI berbasis survei. Indikator-indikator baru ini tidak termasuk dalam skor dan peringkat negara yang tersedia di bagian LPI Internasional. Oleh karena itu, LPI mengukur kinerja logistik dalam beberapa dimensi dan menawarkan dua perspektif yang berbeda.

Satu berdasarkan persepsi para profesional logistik internasional yang menilai negara mitra mereka, dan satu lagi mengukur kecepatan aktual perdagangan global dengan menggunakan informasi pelacakan rantai pasokan yang sebenarnya.

Selanjutnya: 6 kriteria penilaian LPI 2023

<!--more-->

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

15 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

1 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

2 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

5 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

8 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya