TEMPO Interaktif, Nusa Dua: Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengabulkan permintaan penurunan dividen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi 35 persen. Pada 2007, Mandiri menyetorkan dividen 88,8 persen dari laba kepada pemerintah.
“Bank butuh tambahan modal,” ujar Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil usai mengikuti upacara pembukaan pertemuan tahunan ADB di Nusa Indah Amphitheatre, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (4/5).
Karena itu, ia melanjutkan, pemerintah mengizinkan dividen minimum. Menurut Sofyan jumlah itu masih dalam batas wajar. “Jumlah 35 persen itu masih oke.”
Akibat keringnya likuiditas karena krisis keuangan global, perbankan nasional Indonesia meminta penurunan dividen kepada kementerian untuk menjaga likuiditas. Namun dalam rapat dengan Menteri Keuangan, Sofyan mengatakan pemerintah memutuskan untuk mengurangi dividen pada sebagian bank.
RIEKA RAHADIANA
“Bank butuh tambahan modal,” ujar Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil usai mengikuti upacara pembukaan pertemuan tahunan ADB di Nusa Indah Amphitheatre, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (4/5).
Karena itu, ia melanjutkan, pemerintah mengizinkan dividen minimum. Menurut Sofyan jumlah itu masih dalam batas wajar. “Jumlah 35 persen itu masih oke.”
Akibat keringnya likuiditas karena krisis keuangan global, perbankan nasional Indonesia meminta penurunan dividen kepada kementerian untuk menjaga likuiditas. Namun dalam rapat dengan Menteri Keuangan, Sofyan mengatakan pemerintah memutuskan untuk mengurangi dividen pada sebagian bank.
RIEKA RAHADIANA
