Luhut Klaim RI Kurangi Sampah Plastik yang Masuk ke Laut hingga 27 Persen

Rabu, 28 Juni 2023 08:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dalam acara peresmian PT Free The Sea di Batam, Kamis, 9 Maret 2023. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa Indonesia sudah dapat mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut hingga 27 persen.

Luhut menyatakan hal tersebut saat membuka Archipelagic and Island States (AIS) Forum di Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023. Di dalam forum itu juga, salah satu fokus utama yang dibicarakan adalah mengenai sampah plastik di laut.

Ia pun berharap berharap dalam tiga tahun mendatang Indonesia dapat mengolah sampah hampir 30 ribu ton per hari di seluruh Indonesia. Dengan sejumlah inisiatif yang muncul dalam forum tersebut, Luhut yakin, hal tersebut akan menjadi langkah luar biasa dari Indonesia untuk lebih bersih dari sampah-sampah plastik yang masuk ke laut.

"Ini akan membuat Indonesia menjadi negara yang paling memimpin dalam membersihkan laut," tutur Luhut.

Luhut menjelaskan, saat ini tengah dilakukan restorasi mangrove di 600 ribu hektare dan 400 ribu hektare lahan di antaranya sudah ditanam kembali. Ia pun menyebutkan hal tersebut bakal menjadi contoh yang baik bagi sesama negara kepulauan, terlebih negara-negara di Pasifik yang mungkin terdampak dengan kenaikan suhu bumi 1,5 derajat yang membuat naiknya permukaan air laut.

Advertising
Advertising

Adapun ekonomi laut Indonesia juga disebut memiliki ruang besar untuk berkembang dan berpotensi menjadi negara berpendapatan tinggi dalam beberapa tahun mendatang. Bahkan, Luhut yakin pada tahun 2045 proporsi sektor kelautan terhadap ekonomi nasional Indonesia dapat melonjak hingga dua kali lipat dan terus bertumbuh.

"Indonesia dengan perjalanan seperti sekarang ini, saya pikir dalam 10 tahun ke depan kita akan bisa high income country," kata Luhut "Kalau ini berjalan terus, saya pikir dalam tiga dekade ke depan kita bisa menjadi masuk negara maju di dunia ini."

Adapun salah satu hasil laut yang bisa dikembangkan adalah budidaya rumput laut yang berada di Buleleng, Bali. Pengembangan rumput laut, menurut Luhut, penting karena bisa jadikan biofuel, pupuk, makanan, membersihkan laut, dan menangkap emisi karbon.

Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 200 spesies dan baru tiga spesies yang dikembangkan. Oleh sebab itu, pelaku usaha di sektor kelautan dan kemaritiman berperan penting sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di sektor biru, menciptakan peluang usaha baru, membuka lapangan kerja, dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat pesisir.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Luhut, diperlukan terciptanya ekosistem yang kondusif bagi inovasi dan investasi di sektor biru.

ANTARA

Pilihan Editor: Luhut Minta Perusahaan Sawit Lapor Mandiri Seluruh Data Perizinan, Aktivis Berharap Laporan dapat Diakses Publik

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

8 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

15 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

1 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

2 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

5 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

7 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya