ADB Pinjamkan Indonesia US$ 2 Miliar

Reporter

Editor

Minggu, 3 Mei 2009 17:42 WIB

TEMPO Interaktif, Nusa Dua:Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) berkomitmen memberikan pinjaman kepada Indonesia dengan total US$ 2 miliar. Bantuan ini akan digunakan pemerintah Indonesia untuk mengatasi krisis, infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan.

Direktur ADB untuk wilayah Asia Tenggara, Arjun Thapan, menjelaskan pemberian pinjaman ini dilatarbelakangi dampak sosial yang timbul dari krisis keuangan global. ADB memprediksi keluarga dari tenaga kerja yang berpenghasilan tak melebihi US$ 2 per hari sangat rentan terhadap dampak krisis dan akan terjebak dalam kemiskinan bila krisis berlangsung untuk waktu yang lama.

“Dengan meningkatnya modal tiga kali lipat menjadi US$ 165 miliar, kami akan membantu Indonesia sebesar US$ 1,5-2 miliar,” ujarnya dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan tahunan ADB, Nusa Dua, Bali, Minggu (3/5).

Beberapa pinjaman yang telah disepakati antara ADB dan pemerintah yakni US$ 1 miliar untuk pinjaman siaga yang akan membantu belanja. Sekitar US$ 65 juta untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, dan US$ 140 juta untuk pembiayaan fasilitas infrastruktur yang baru saja diloloskan Maret lalu. “Kami juga memberi bantuan agar pemerintah bisa mengawasi perekonomian dengan baik,” kata Arjun.

Country Director ADB Indonesia James Nugent menjelaskan pembiayaan fasilitas infrastruktur akan meliputi beberapa program seperti reformasi kebijakan untuk mendorong investasi dan meningkatkan kapasitas penyiapan proyek agar dapat dibiayai perbankan. “Target jangka panjang, kami akan membantu penguatan pembiayaan infrastruktur oleh bank dan non bank,” ucapnya pada kesempatan yang sama.

Sedangkan untuk pengentasan kemiskinan, ADB memberikan bantuan di infrastruktur suplai air, transportasi, dan energi, selain PNPM Mandiri dan pembangunan infrastruktur pedesaan. Di bidang pengembangan sumber daya manusia, ADB memberikan bantuan terkait kesehatan dan pendidikan.

Di tingkat kebijakan, kata James, ADB memberikan bantuan agar Indonesia dapat mencapai target Millenium Development Goals pada 2015.

Dalam penjelasannya, baik James maupun Arjun memuji sikap pemerintah Indonesia dalam pengelolaan negara. Menurut James, pemerintah memiliki konsitensi dan rasa memiliki yang tinggi terhadap program-program pemerintah. “Dilihat lima tahun terakhir, Indonesia punya pengelolaan krisis fiskal yang baik. Ini terlihat saat krisis,” kata dia.

Sementara Arjun memuji kepemimpinan dan kerja sama Indonesia dengan negara lain dalam regional. Dia berpendapat kemampuan ini patut dipelajari oleh negara lain.

RIEKA RAHADIANA

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

14 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

15 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

16 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

23 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

57 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya