BEI Jelaskan Penyebab Turunnya Indeks Saham Syariah

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Kamis, 15 Juni 2023 15:59 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan penurunan berbagai indeks syariah di pasar saham Indonesia selama awal tahun ini disebabkan oleh mekanisme pasar.

“Kalau soal indeks, apakah itu indeks syariah atau lainnya, tentu kenaikan dan penurunan tentu tergantung dengan mekanisme di pasar,” ujar Jeffrey setelah acara Sharia Investment Week (SIW) di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023.

Dalam hal ini, Jeffrey menjelaskan BEI tidak memiliki wewenang dalam mengatur volatilitas perdagangan saham yang terdapat dalam berbagai indeks, yang mana hal tersebut terbentuk oleh volatilitas pasar (market).

“Bursa dalam hal ini tentu nggak punya kewenangan mengatur indeks naik dan turun, itu dibentuk oleh pasar, melihat kondisi saat ini mungkin wajar,” ujar Jeffrey.

Hingga 14 Juni 2023, secara year to date (ytd), BEI mencatat berbagai indeks syariah di pasar saham Indonesia mengalami pelemahan, di antaranya, Jakarta Islamic Index (JII) tercatat menurun 7,16 persen (ytd), Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) menurun 7,74 persen (ytd), Jakarta Islamic Index 70 (JII70) menurun 5,49 persen, IDX Sharia Growth menurun 5,94 persen (ytd).

Advertising
Advertising

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date (ytd) hingga 14 Juni 2023, melemah 150,90 poin atau 2,20 persen ke posisi 6.699,72.

Selanjutnya: BEI menargetkan investor saham syariah....

<!--more-->

BEI menargetkan investor saham syariah dalam negeri bisa meningkat 20 sampai 30 persen pada tahun ini, yang mana seiring dengan target pertumbuhan investor pasar modal secara keseluruhan yang sebesar 20 sampai 30 persen.

“Kami target antara 20 hingga 30 persen (tumbuh), syariah inline ya. Karena kita harus beri atensi lebih, literasi lebih untuk syariah,” ujar Jeffrey.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi melaporkan pasar modal Indonesia berhasil menghimpun dana senilai Rp 102,10 triliun hingga akhir Mei 2023.

“Penghimpunan dana di pasar modal di Mei masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp 102,10 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 35 emiten,” ujar Inarno.

Dalam pipeline (antrian), hingga akhir Mei 2023, pihaknya mengungkapkan masih terdapat 117 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 139,29 triliun, dengan rencana initial public offering atau IPO oleh perusahaan baru sebanyak 63 perusahaan.

Sementara itu, untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 404 penerbit, 153.662 pemodal, dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 869,47 miliar.

Pilihan Editor: Neraca Perdagangan Indonesia Kembali Surplus pada Mei 2023, Lanjutkan Tren Selama 37 Bulan Berturut-turut

Berita terkait

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

8 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

4 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

6 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

7 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

8 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya