Target Investasi 2024 Rp 1.600 Triliun, Ekonom Soroti Kualitas yang Menurun
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 14 Juni 2023 08:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menanggapi target investasi pemerintah pada 2024 mencapai Rp 1.600 triliun. Target tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Bhima mengatakan pemerintah mengklaim realisasi investasi terus mengalami kenaikan. Menurut dia, perlu disorot kualitas dari investasi bukan hanya besaran target Rp 1.600 triliun. “Kualitas investasi kita terus mengalami penurunan,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 13 Juni 2023.
Menurut Bhima, saat ini adalah tenaga kerja yang berasal dari investasi yang masuk juga ikut menurun. Ditambah lagi industri manufaktur juga semakin tidak diminati oleh investor.
Sehingga, dia menyarankan, Kementerian Investasi fokus dan selektif dalam memilih investor. Mulai dari negara mana saja yang masuk ke Indonesia hingga jenis proyek Harapannya, Bhima berujar, proyek investasi bisa berkualitas dan menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Seharusnya, tidak semua investasi yang masuk diterima pemerintah. Apalagi, kata Bhima, investasi yang orientasinya hanya eksploitasi atau merusak lingkungan, transfer teknologi kecil, dan tenaga kerja asing juga banyak. “Buat apa kalau hanya mencapai nominal itu,” tutur Bhima.
Komposisi investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA)
<!--more-->
Sebelumnya Bahlil menjelaskan perkembangan realisasi investasi di awal 2023. Menurut dia, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) target investasi sebenarnya Rp 1.099,8 triliun, tapi Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan target senilai Rp 1.400 triliun—target 2024 nilainya Rp 1.600 triliun.
“Dari Rp 1.400 triliun itu sudah kami realisasikan pada kuartal pertama 2023 sebesar 23,5 persen atau setara Rp 328,9 triliun,” ujar dia dalam rapat kerja bersama Komisi VI di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 9 Juni 2023.
Dari segi komposisi, investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 53,8 persen dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 46,2 persen. “Jadi PMA dan PMDN masing-masing tumbuh secara year on year (YoY), masing-masing 20,2 persen untuk PMA dan 12,4 persen PMDN,” kata Bahlil.
Pilihan Editor: Bahlil Curhat Anggaran BKM Kecil tapi Target Investasi Tinggi, Ini Kata Ekonom
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini