Indonesia dan Malaysia Sepakat Kerja Sama Investasi di Bidang EBT
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 9 Juni 2023 10:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan akan memperkuat daya saing investasi Indonesia khususnya energi baru terbarukan (EBT) dan hilirisasi di antara negara-negara kawasan ASEAN. Salah satu strateginya adalah dengan memperkuat hubungan kerja sama investasi dengan negara serumpun, Malaysia.
Penguatan kerja sama tersebut, tuturnya, ditandai dengan Penandatanganan enam Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah l Indonesia dengan Malaysia.
"Kami sepakat untuk menyusun Nota Kesepahaman yang mendorong peningkatan promosi investasi antara Indonesia dan Malaysia. MoU ini juga wujud komitmen agar Indonesia dan Malaysia selalu berbagi informasi terkait kebijakan investasi yang ada di kedua negara,” ujar Bahlil dalam keterangannya pada Kamis, 8 Juni 2023.
Ia mengaku sebelumnya sudah bertemu dengan Menteri Investasi Malaysia di Kantor Kementerian Investasi di Jakarta pada 8 Mei lalu. Salah satu MoU yang ditandatangani tentang penguatan kerja sama promosi investasi Indonesia dengan Malaysia.
Bahlil selaku perwakilan Pemerintah Republik Indonesia yang menandatangani MoU tersebut bersama rekannya Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia Datuk Seri Utama Tengku Zafrul Aziz mewakili Pemerintah Malaysia. Menurut Bahlil, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Menteri Tengku Zahrul di Jakarta.
Bahlil menilai, tantangan dan persaingan investasi di Kawasan ASEAN akan semakin kompetitif. Khususnya dalam ihwal pasokan energi hijau dan hilirisasi. Karena itu, ia memandang Malaysia sebagai sahabat dan negeri serumpun yang berniat baik membangun hubungan kerja sama investasi yang saling menguntungkan kedua pihak.
Daftar sektor investasi terbesar dari Malaysia di Indonesia
<!--more-->
“Malaysia tidak mau menang sendiri. Maka saya akan gandeng erat Malaysia," ucapnya.
Dia berharap kedua negara dapat mendukung dan mendorong investasi melalui berbagai upaya promosi yang lebih intensif dan terarah. Kerja sama ini, ucap Bahlil, juga dilakukan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia maupun Malaysia, khususnya di sektor prioritas seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, dan investasi berkelanjutan.
Adapun selama periode tahun 2017 hingga 2022, realisasi investasi Malaysia di Indonesia telah mencapai US$ 10,1 miliar dengan menempati peringkat ke-7 negara dengan realisasi terbesar di Indonesia dari total 157 negara.
Sektor investasi terbesar dari Malaysia didominasi oleh transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri kimia dan darmasi; industri makanan; tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan; serta industri kertas dan percetakan. Di tahun 2022, tren investasi Malaysia di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar US$ 3,3 miliar. Melalui MoU ini, Bahlil berharap angka investasi tersebut dapat terus meningkat.
Selain penandatanganan MoU kerja sama investasi, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan 5 MoU lain yakni Perjanjian Lintas Batas antara Menteri Dalam Negeri RI dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia; Perjanjian Perdagangan Perbatasan antara Menteri Perdagangan RI dan MITI Malaysia; Perjanjian Batas Maritim Daerah Selatan dari Selat Malaka antara Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Transportasi Malaysia; Perjanjian Batas Maritim Laut Sulawesi antara Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Transportasi Malaysia; Kerja Sama Sertifikasi Halal antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI dengan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) Malaysia.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia akan semakin baik dan bisa memberikan dampak yang positif bagi masing-masing negara. Dia mengaku menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi setelah 18 tahun proses negosiasi, akhirnya bisa diselesaikan.
"Saya juga menyambut baik penyelesaian MoU Broder Cross Agreement, Border Trade Agreement, dan juga Sertifikasi Halal, serta kerja sama promosi investasi. Terima kasih atas keramahtamahan dalam menyambut kami delegasi dari Indonesia,” ucap Jokowi.
Pilihan editor: Kementerian ESDM: Bukan Cuma Emas, Papua Punya Potensi Energi Baru Terbarukan hingga 381 Giga Watt
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini