Terkini: Sebab Pertamina Raup Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, Vietnam Hampir Salip Pendapatan per Kapita RI
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 7 Juni 2023 12:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Rabu, 7 Juni 2023, dimulai dari PT Pertamina (Persero) yang meraih laba terbesar sepanjang sejarah.
Berikutnya ada berita tentang potensi penurunan harga Pertalite dan lowongan kerja di anak perusahaan Angkasa Pura. Lalu ada berita tentang tiga isu besar BUMN Karya dan pendapatan per kapita RI yang kalah dengan Vietnam.
Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Laba Bersih Pertamina Rp 56,1 Triliun Terbesar Sepanjang Sejarah, Nicke WidyawatI: Bukan karena Windfall, tapi..
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membeberkan sejumlah hal yang mendorong perolehan laba bersih pada tahun 2022 sebesar US$ 3,81 miliar.
Nilai laba bersih setara dengan Rp 56,61 triliun itu seiring dengan pencapaian pendapatan tertinggi sepanjang sejarah berdirinya BUMN yang bergerak di sektor minyak dan gas tersebut.
Nicke menyebutkan, laba perseroan pada tahun 2022 itu melonjak hingga 86 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 2,05 miliar atau sekitar Rp 29,3 triliun.
Simak lebih jauh tentang laba bersih di sini.
<!--more-->
2. Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Hal ini turut mempengaruhi harga jual BBM nonsubsidi di dalam negeri seperti Pertamax yang diturunkan harganya oleh PT Pertamina (Persero). Lalu bagaimana nasib harga Pertalite?
Soal ini, Vice President Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa bukan pihaknya yang menentukan harga BBM bersubsidi, melainkan pemerintah. "Kalau yang (harga BBM) penugasan, tanya pemerintah," ujar Fadjar usai konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023.
Dia menuturkan, penyesuaian BBM nonsubsidi sudah berjalan setiap bulan, yakni setiap tanggal 1. Adapun penyesuaiannya ditentukan dengan rumus Platts Singapura dan formula dari Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral.
Simak lebih jauh tentang harga Pertalite di sini.
3. PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, Pendaftaran Dibuka hingga 13 Juni 2023
PT Angkasa Pura Solusi, anak perusahaan PT Angkasa Pura II, membuka lowongan kerja untuk lulusan minimal D3. Posisi yang dibutuhkan yakni Customer Services Officer dan Operation Services.
Pendaftaran kerja ini dibuka hingga 13 Juni 2023. Adapun berdasarkan informasi dari https://angkasapurasolusi.co.id/career/vacancy, berikut rinciannya:
Simak lebih jauh tentang lowongan kerja di sini.
<!--more-->
4. Ungkap 3 Isu Besar di BUMN Karya, Wamen BUMN Contohkan Laporan Keuangan Waskita dan WIKA Tak Sesuai Kondisi Riil
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan sedikitnya ada tiga isu besar yang membelit BUMN Karya. "Memang (BUMN) Karya ini ada tiga isu besar," kata Tiko, sapaan akrabnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Senayan, Jakarta pada Senin, 5 Juni 2023.
Pertama, jelas dia, dari sisi market. Tiko menilai, persaingan pasar di industri kontraktor dan konsultan saat ini sudah terlalu ketat. Akibatnya, BUMN Karya yang menggarap proyek, hampir semua marginnya kecil, yakni sekitar 2 sampai 3 persen.
Bahkan, Tiko menilai saat ini banyak proyek di bidang Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) yang diperebutkan para BUMN Karya. Walhasil, BUMN Karya ini harus bisa memutar cashflow, karena keuntungannya kecil sekali.
Simak lebih jauh tentang BUMN Karya di sini.
5. Pendapatan per Kapita RI Hampir Disalip Vietnam, Ini Target Kepala Bappenas 5 Tahun ke Depan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pendapatan per kapita (US$ per kapita) Indonesia saat ini hampir disalip oleh Vietnam. Pada 1990, pendapatan per kapita Indonesia lima kali Vietnam, tapi sekarang hanya 1,1 kali dari negara dengan ibu kota Hanoi itu.
"Kalau kita dengan keadaan sekarang dan Vietnam sudah mulai begini, lama-lama kita bisa tertinggal. Karena pendapatan per kapita ini berdasarkan atlas method berubah terus angkanya," ujar Suharso Monoarfa di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 6 Juni 2023.
Sedangkan untuk target lima tahun ke depan, Suharso melanjutkan, jika pendapatan per kapita bisa tumbun 6 persen saja setiap tahun itu bisa mencapai US$ 7.000. "Kita bisa sampai dengan US$ 7.000 itu bagus sekali, nanti basis untuk ke depan bisa naik lagi," ucap Suharso Monoarfa.
Simak lebih jauh tentang pendapatan per kapita di sini.