Pemerintah Tetapkan 5 Industri Prioritas dalam RPJPN 2025-2045, Apa Saja?

Selasa, 6 Juni 2023 00:47 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas), Suharso Monoarfa, usai acara Diseminasi Hasil Program ARISE+ Indonesia di Jakarta pada Rabu, 17 Mei 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri PPN sekaligus Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan pendapatan nasional bruto atau Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia perlu naik hingga US$ 30.300 dolar untuk menjadi negara maju. Salah satunya dengan memilih industri prioritas untuk dikembangkan.

Karena itu, dalam rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2025-2045, pemerintah menetapkan lima sektor industri prioritas untuk menjawab tantangan industri dan ekonomi. Terutama untuk mewujudkan Indonesia menjadi high income country dalam kurun waktu 15 hingga 17 tahun ke depan.

"Pertama, industri berbasis sumber daya alam. Meliputi industri berbasis agro atau pertanian, perkebunan dan kehutanan; industri berbasis hilirisasi tambang; serta industri berbasis sumber daya laut," kata Suharso dalam keterangan tertulis Bappenas, Senin, 5 Juni 2023.

Kedua, industri dasar. Sektor ini mencakup industri kimia dasar dan industri logam. Ketiga, industri berteknologi tinggi. Contohnya, industri perkapalan, industri kedirgantaraan, industri otomotif dan alat angkut, industri pertahanan, industri alat kesehatan, industri produk kimia dan farmasi, industri mesin dan perlengkapan, serta industri elektronik.

Keempat, industri barang konsumsi berkelanjutan. Misalnya, industri makanan dan minuman, industri tekstil dan produk tekstil, serta industri alas kaki. Terakhir, industri berbasis inovasi dan riset. Contohnya, industri berbasis bio dan bioteknologi.

Advertising
Advertising

Suharso mengatakan, industrialisasi akan terlaksana sesuai karakteristik wilayah dan terbagi dalam tujuh koridor ekonomi. Pertama, Koridor Ekonomi Sumatera untuk industri berbasis SDA dan hub ekonomi biru barat Indonesia. Kedua, Koridor Ekonomi Jawa untuk industri berbasis inovasi, riset dan teknologi.

Ketiga, Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan ekonomi kreatif nusantara. Keempat, Koridor Ekonomi Kalimantan, sebagai superhub ekonomi Nusantara. Kelima, Koridor Ekonomi Sulawesi yang menjadi penunjang ekonomi IKN dan industri berbasis SDA.

Keenam, Koridor Ekonomi Maluku yang berperan sebagai hub ekonomi biru timur Indonesia. Terakhir, Koridor Ekonomi Papua untuk industri kimia dasar dan agro.

“Ada comparative advantage, juga ada competitive advantage yang menyertainya, pusat industri merata, sesuai potensi dan kekuatannya,” ujar Suharso.

Pilihan Editor: Tiga Poin Revisi UU IKN, Kepala Bappenas: Pertanahan, Perbaikan Lembaga dan Pembiayaan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

3 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

3 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

5 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Perkirakan Konsumsi BBM Naik hingga Senin

15 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Perkirakan Konsumsi BBM Naik hingga Senin

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memperkirakan konsumsi BBM naik hingga Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga: Konsumsi Pertamax Naik 26 Persen di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara saat Lebaran

15 hari lalu

Pertamina Patra Niaga: Konsumsi Pertamax Naik 26 Persen di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara saat Lebaran

Pertamina Patra Niaga konsumsi Pertamax selama mudik Lebaran meningkat 26,3 persen di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

16 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

16 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

Pertamina Patra Niaga menyebut kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax Turbo yang mencapai 104 persen.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

17 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

21 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya