Ekonom Beri Catatan Anggapan Dampak Positif Pemilu 2024 bagi Perekonomian Indonesia
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 4 Juni 2023 19:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira membeberkan sisi positif dari pemilihan umum atau Pemilu 2024 bagi perekonomian Indonesia. Beberapa di antaranya muncul kebijakan belanja populis seperti kenaikan gaji aparatur sipil negara atau ASN, hingga pembangunan infrastruktur yang digenjot.
“Kemudian bansos (bantuan sosial) juga akan naik,” ujar Bhima melalui pesan suara pada Ahad, 4 Juni 2023.
Namun, Bhima menilai, belanja-belanja populis mendapatkan banyak kritik dari masyarakat karena tidak tepat sasaran dan menguntungkan segelitir kelompok Dia mencontohkan kebijakan subsidi kendaraan listrik menjelang Pemilu 2024.
“Yang untung ya pejabat yang punya konflik kepentingan di kendaraan listrik jadi aspek pemerataannya juga dipertanyakan,” tutur dia.
Selain itu, sisi positif lainnya yang perlu didongkrak pada tahun depan, Bhima melanjutkan, adalah kembalinya tren pariwisata, baik wisata domestik maupun asing. Karena, dia berujar, pandemi Covid-19 sudah mereda dan mobilitas masyarakat sudah kembali seperti sebelum pandemi.
“Ini akan menjadi trigger juga terutama di daerah Indonesia bagian timur dan Bali. Yang jadi basis pariwisata itu akan terdorong kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2024. Itu yang positif,” ucap Bhima.
Selanjutnya: proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 versi Kemenkeu
<!--more-->
Sementara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan atau Kemenkeu Febrio Kacaribu mengungkap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 atau tahun politik. Untuk tahun ini, kata dia, pemerintah memproyeksinya ekonomi tumbuh 5,0-5,3 persen dan akan meningkat lebih tinggi tahun depan.
“Tahun depan dengan kebijakan yang terus konsisten dan konsolidasi secara hati-hati kita berharap bisa mengelola perekonomian kita dengan baik dan peluang yang ada kita manfaatkan. Sehingga pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih tinggi 5,3-5,7 persen,” ujar dia pada Rabu, 31 Mei 2023.
Menurut Febrio, proyeksi tersebut sudah menghitung dampak dari tahun politik. Serta pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun depan juga, kata dia, akan lebih terkelola dengan baik. Selain itu, nilai tukar rupiah juga akan menguat, serta suku bunga akan lebih rendah. Alasannya, karena tata kelola fiskan Indonesia, kata dia, sangat kredibel.
“Sehingga pasar bisa melihat bahwa kredibilitas fiskal kita memang stand out dibandingkan banyak negara, dari pilihan-pilihan mereka menaruh investasinya,” ucap Febrio.
Pilihan Editor: Kemenkeu Proyeksikan Ekonomi RI di Tahun Politik Tumbuh 5,7 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini