Launching ICCSC, Luhut: Indonesia Bidik Jadi Hub Regional Penangkapan dan Penyimpanan Karbon
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 31 Mei 2023 09:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meluncurkan organisasi baru Indonesia Carbon Capture and Storage Center atau ICCSC. Dia menyebutkan pemerintah membidik Indonesia menjadi hub regional penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS).
ICCSC nantinya berperan mengembangkan solusi inovatif untuk pengembangan CCS, percepatan transisi energi, dan pembangunan iklim yang optimal.
“Ini untuk mencapai tujuan besar kita menjadikan Indonesia sebagai CCS hub di regional," kata Luhut dalam Launching of ICCSC di Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.
Dia melanjutkan pemerintah akan terus mendorong inovasi, investasi, dan kerja sama dalam penerapan CCS. Dengan begitu, efektivitas dan pertumbuhan CCS di Indonesia bisa ditingkatkan.
Selain itu, pemerintah juga menyadari CCS akan menjadi jalan baru dalam pengembangan bisnis rendah karbon di masa depan, termasuk pengembangan hidrogen, amonia biru dan hijau, serta metanol biru dan hijau.
Meski begitu, Luhut mengatakan Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan dan penerapan CCS yang tepat dan berkelanjutan.
Selanjutnya: Penyelenggaraan IICCS Forum Diharapkan Mencapai Tujuan<!--more-->
Oleh sebab itu, beberapa faktor penting membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, termasuk pengaturan dan kebijakan, infrastruktur dan teknologi, keuangan dan pembiayaan, serta kesadaran dan dukungan masyarakat.
“Untuk itu, inisiasi dan penyelenggaraan acara International and Indonesia CCS (IICCS) Forum 2023 diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah disebutkan sebelumnya sebagai tempat berkumpul dan katalisator dalam penerapan CCS,” tutur dia.
Sebagai informasi, ICCSC nantinya berinisiasi menyelenggarakan IICCS Forum 2023 di Jakarta pada 11 hingga 12 September mendatang. Forum itu akan mempertemukan berbagai lembaga pemerintah, investor, pemain industri CCS, akademisi hingga pakar industri.
Sementara itu, Executive Director ICCSC Belladonna Troxylon Maulianda menyampaikan teknologi CCS telah diakui sebagai salah satu solusi utama untuk mengurangi emisi karbondioksida atau CO2, serta menjadi sumber investasi untuk bisnis rendah karbon di masa depan.
Namun, penerapan teknologi CCS masih memiliki kendala, seperti biaya yang cukup tinggi terutama untuk CO2 capture. Untuk itu, dia menilai perlu upaya-upaya untuk mendorong keekonomian implementasi.
Caranya dengan pengembangan teknologi, kerja sama untuk cost sharing, insentif, serta pengembangan Indonesia menjadi penerapan CCS hub yang menghubungkan berbagai sumber CO2 ke berbagai lokasi injeksi di Indonesia.
“Dengan mengadopsi Indonesia sebagai CCS hub di regional diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan investasi, dan memacu pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal, regional, dan global,” ujar Belladonna.
Pilihan Editor: RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.