Beban Utang Pemerintah Diproyeksikan Tembus Rp 500 T pada 2024, Begini Kata Kemenkeu

Selasa, 23 Mei 2023 16:53 WIB

Yustinus Prastowo. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Center of Economic and Law Studies atau Celios Bhima Yudhistira memperkirakan beban utang pemerintah menembus Rp 500 triliun pada 2024. Bagaimana tanggapan Kementerian Keuangan atau Kemenkeu?

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan angka pokok utang dan bunga utang berbeda setiap tahunnya.

"(Nilai pokok utang dan bunga utang) tahun ini kan masih berjalan, jadi tidak bisa dipastikan," kata Prastowo, sapaan dia, pada Tempo lewat keterangan tertulis, Selasa, 23 Mei 2023.

Tahun 2022, kata Prastowo, sedang diaudit BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan. Adapun terkait pendapat mengenai prediksi beban bunga utang yang mencapai Rp 500 triliun pada 2024, Prastowo mengatakan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto sudah menjelaskan pada konferensi pers APBN KITA pada Senin, 22 Mei 2023.

"Silakan didalami lagi ke beliau (Suminto)," tutur Prastowo.

Advertising
Advertising

Hingga berita ini ditulis, Suminto belum membalas pertanyaan Tempo. Namun, pada konferensi pers kemarin Suminto sempat menjelaskan mengenai penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN.

Dinukil dari laman klc2.kemenkeu.go.id, pemerintah bisa meminjam dana dari para investor dengan penerbitan SBN. Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

Suminto mengatakan penerbitan SBN di semester 2 akan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pembiayaan, posisi kas, dan kondisi pasar. "Melalui strategi demikian, diharapkan dapat dicapai cost yang efisien dari penerbitan SBN kita," ujar Suminto dal konferensi pers, Senin, 22 Mei 2023.

Selain mengenai penerbitan SBN, Suminto juga menjawab pertanyaan wartawan mengenai isu kenaikan batas atas debt ceiling atau plafon utang di Amerika Serikat (AS)."Sejauh ini kita belum melihat dampaknya yang signifikan terhadap pasar keuangan global, termasuk spill over kepada pasar SBN (Surat Berharga Negara) kita," kata dia.

Sebelumnya, ekonom Celios Bhima Yudhistira memperkirakan beban utang akan melonjak. Terlebih, kata dia, ada kecenderungan kenaikan suku bunga yang masih berlanjut.

"Estimasi beban bunga utang pemerintah di 2024 bisa naik menjadi Rp 480 hingga Rp 500 triliun atau kenaikan sekitar Rp40 triliun," kata Bhima pada Tempo, Selasa.

Penambahan utang, lanjut dia, juga dipengaruhi oleh kebutuhan pembiayaan APBN untuk menyelesaikan proyek infrastruktur, anggaran belanja birokrasi (pegawai dan barang), serta untuk menambal utang jatuh tempo.

"Situasi penambahan beban utang kalau terus dibiarkan akan sebabkan ruang fiskal menyempit, sekaligus debt overhang (pertumbuhan ekonomi akan melambat)," tutur dia.

Pilihan Editor: Kemenkeu Sebut Belum Lihat Dampak Debt Ceiling AS di Pasar Keuangan Global

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

10 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

7 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

10 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

11 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

12 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

13 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

13 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya