TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sedang menguji area 6.700 untuk kurangi sentimen bearish. Indeks akhir pekan lalu menguat, namun masih tertahan di level supply 6.700.

"Kemampuan indeks melampaui 6.700 akan mengurangi tekanan bearish. Supply area berikutnya di 6.760. Demand area di 6.660," kata Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia M. Alfatih dalam keterangannya, Senin, 22 Mei 2023.

Ia mengamati sejumlah emiten saham, diantaranya:

- ASII (terakhir 6.475)
Harga akhir pekan yang lalu menguat dalam pola upchannel sejak Januari 2023. Kemungkinan akan uji 6.600-6.700 sebelum mencapai resistance trendline pola sejak Januari 2023 di 6.850, hingga 7.200 (trendline pola sejak 2017).

- BBCA (terakhir 9.000)
Harga pada akhir pekan yang lalu menguat mengkonfirmasi pola upchannel sejak Januari 2023. Potensi kenaikan ke 9.200-9.400. Batas risiko jangka pendek di 8.900.

Selanjutnya: Saham BBRI<!--more-->

- BBNI (terakhir 8.825)
Harga dalam dua hari transaksi terakhir membentuk pola yang bullish, sehingga harga kemungkinan akan rebound. Namun pola sejak Januari 2023 memberi area supply di 9.000-9.050. Jika mampu melampaui ini maka harga akan kembali dalam konsolidasi pola sejak Oktober 2022.

- BBRI (terakhir 5.400)
Harga sudah mencapai target kenaikan teoritis, serta area resistance trendline dari beberapa pola (sejak April 2023, sejak Januari 2023, dan sejak September 2021), sehingga sangat rawan terjadi aksi jual. Risiko sudah lebih besar dari reward saat ini. Pelemahan bisa capai 5.250-5.000. Sedang kenaikan di atas 5.500 mungkin menunda sentimen bearish yang kemungkinan muncul.

- BBTN (terakhir 1.320)
Harga akhir pekan yang lalu menguat dari area support pola sejak Maret 2023, sehingga mengindikasikan pola bullish masih berlanjut ke arah target kenaikan teoritis ke 1.380-1.415. Batas risiko <1.290. Pola bullish ini masih bersifat jangka pendek menengah, karena kenaikan masih dalam down channel (pola sejak Maret 2022).

Pilihan Editor: IHSG Hari Ini Menghijau, Samuel Sekuritas: 223 Saham Menguat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.