Dugaan Peretasan Data Perbankan, Dosen Unpad: BSI Harus Jelaskan ke Nasabah

Kamis, 18 Mei 2023 17:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Hamzah Ritchi mengatakan, Bank Syariah Indonesia (BSI) harus menjelaskan kepada nasabah soal kasus pencurian data lewat peretasan dan tindak lanjutnya. Selain soal jebolnya data karena peretasan, ada potensi rekayasa sosial (social engineering) oleh suatu pihak yang bisa digunakan untuk penipuan ke nasabah.

“Manajemen kehumasan harus mengkomunikasikan secara elegan bahwa terdapat kealpaan,” ujarnya, Rabu malam, 17 Mei 2023.

Sebelumnya diberitakan, sistem dan pelayanan BSI sempat lumpuh pada pekan lalu terkait upaya LockBit yang meretas dan mencuri data bank serta nasabah. Data itu lantas disebarkan di situs gelap atau dark web yang dipastikan oleh pakar keamanan siber Alfons Tanujaya. LockBit yang mengaku telah menyerang sistem BSI sempat meminta uang tebusan US$ 20 juta atau hampir Rp 300 miliar.

Menurut Hamzah, peretas mengambil dari gudang data atau warehouse. Isinya berupa data dari berbagai sumber termasuk data inti bank yang biasa dipakai untuk menganalisis kegiatan operasional bank. “Jadi aksesibiltas penyerang sangat luas karena sistemnya lemah,” kata dia.

Perbankan tergolong industri yang paling teregulasi di Indonesia dengan tingkat keketatan peraturan sangat tegas. Pengawasannya dilakukan oleh beberapa pihak dan memiliki standar keamanan, termasuk ketahanan dan keamanan siber pada aturan mengenai penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank. “Kalau tidak membangun sistem keamanan yang kuat tinggal tunggu waktu,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: SDM bersertifikat di bidang keamanan siber masih kurang

<!--more-->

Di sisi lain, menurut Hamzah, jumlah sumber daya manusia bersertifikat di bidang keamanan siber masih kurang. Sementara sejak 2017-2018, ransomware atau perangkat lunak malware yang digunakan untuk memeras telah menyerang titik kritis perusahaan.

Serangan bisa ditujukan ke siapa saja dengan motivasi yang beragam. Pada pemerasan yang tebusannya bukan uang melainkan kode blockchain bitcoin, penelusurannya akan sulit karena pemilik dan lokasinya tidak jelas.

Perusahaan kata Hamzah, tidak bisa mengatakan sistemnya aman karena akan selalu berhadapan dengan risiko peretasan juga pemerasan. Saat terjadi masalah dan menimbulkan guncangan, sebagai nasabah BSI dia memastikan rekeningnya aman kemudian mengganti pin.

Sejauh ini ia mengaku tingkat kepercayaannya masih tinggi ke BSI, tidak seperti anggota keluarganya yang segera menutup rekening. “Banyak juga beberapa orang yang saya tahu pindah bank,” kata Hamzah.

Keputusan nasabah menurutnya terkait dengan tingkat kepercayaan dan keyakinan pada bank dengan sistem keamanan yang dibuat. Otoritas maupun perbankan dinilai perlu meningkatkan literasi nasabah. Sementara soal keamanan, bank diwajibkan memiliki unit khusus dengan orang-orang yang berkapasitas, dan melakukan manajemen risiko secara berkala.

“Juga sistem pengendalian internal dan peran manajemen puncak, tidak hanya memerintahkan unit tapi juga aktif memantau keamanan siber,” ujarnya.

Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Rekam Jejak Johnny Plate, Tip Hindari Ransomware Belajar dari Kasus BSI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

5 hari lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

10 hari lalu

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

Kode bank BSI untuk transfer terdiri dari tiga digit angka. Berikut ini cara trasnfer ke bank BSI via ATM, internet banking, dan m-banking bank lain.

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

16 hari lalu

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

Akun yang terdaftar dalam GetContact dapat dihapus secara permanen dengan cara mudah.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

17 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

17 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

17 hari lalu

Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

Seorang prajurit TNI dituduh langgar privasi ketika memotret penumpang kereta api tanpa izin. Apa arti hak privasi dan bagaimana sanksi pelakunya?

Baca Selengkapnya