Citibank Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 569 Miliar pada Kuartal I 2023
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Martha Warta Silaban
Senin, 15 Mei 2023 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia membukukan laba bersih Rp 569 miliar pada tiga bulan pertama di 2023. Jumlah ini meningkat 52 persen dibandingkan kuartal pertama 2022.
"Biggest driver dari peningkatan ini adalah meningkatnya Pendapatan Bunga Bersih di lini bisnis institutional banking," kata Chief Executive Officer atau CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, pada Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia di Jakarta, Senin 15 Mei 2023.
Adapun total aset Citi Indonesia year on year naik 14,4 persen menjadi Rp 101,7 triliun, ditopang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik 14 persen.
"Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) tetap di 342 persen dan juga Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) sekitar 153 persen di atas ketentuan minimum," ujar Batara.
Dia melanjutkan, Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 30 persen. Sementara Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat turun dari 3 persen menjadi 2,8 persen di kuartal pertama 2023.
"Kami terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang memadai melalui rasio net NPL yang turun dari 0,26 persen menjadi 0,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," beber dia.
Batara optimistis, kualitas portfolio kredit tetap dalam kondisi baik melalui penerapan asas kehatihatian dalam manajemen risiko, terutama dalam menghadapi perekonomian yang menantang saat ini.
"Kondisi perekonomian global masih menantang yang dikarenakan oleh dampak inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga di sejumlah negara. Namun, Indonesia masih tetap tangguh dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang kuat di tahun 2023," papar dia.
Citi Indonesia, lanjut Batara, terus menunjukan kinerja keuangan yang kuat pada kuartal pertama tahun ini. Laba bersih perusahaan meningkat 52 persen diiringi dengan pertumbuhan aset 14,4 persen karena peningkatan momentum bisnis.
Pada lini Institutional Clients Group, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Menurut Batara, pada kuartal pertama 2023 jumlah kredit Institutional group meningkat 2,5 persen year on year.
Selanjutnya: Penggunaan kartu kredit korporasi Citi juga mengalami pertumbuhan<!--more-->
Global Subsidiaries Group juga terus membukukan pertumbuhan 19 persen di kuartal pertama 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang. Ini bisa tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke-Asia dari klien Asia yang berinvestasi di Indonesia meningkat 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan 21 persen sepanjang kuartal I 2023. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas.
"Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) kami juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di
kuartal pertama tahun ini. Volume pembayaran meningkat 24 persen untuk mata uang lokal dan asing, dengan total simpanan dana pihak ketiga meningkat 25 persen dan 15 persen di current account," beber Batara.
Dia melanjutkan meningkatnya jumlah pemasok dan transaksi dari klien besar yang didukung platform digital untuk memudahkan proses transaksi antara pemasok dan pembeli juga mendorong pertumbuhan aset pembiayaan rantai pasok (Supply Chain Financing) sebesar 20 persen dengan omset tahunan
mencapai lebih dari USD 1 miliar.
Bersamaan dengan itu, kata dia, penggunaan kartu kredit korporasi Citi juga mengalami pertumbuhan double digit seiring aktivitas masyarakat yang berangsur normal pasca Covid-19. "Dalam lini bisnis Kartu Kredit dan Pinjaman, Citi Indonesia telah mencapai pemulihan penjualan kartu kredit ke tingkat prapandemi," ujar dia.
Menurut Batara, pihaknya juga melihat pertumbuhan pesat dalam penggunaan dan jumlah transaksi di platform perbankan korporat berbasis web CitiDirect.
Hampir seluruh transaksi pengiriman dana atau sebanyak 99 persen telah dilakukan melalui platform elektronik, sehingga jumlah transaksi yang mencakup pemindahan dana di dalam dan luar negeri terus meningkat.
"Untuk lini bisnis Retail Banking, Citi Indonesia juga berhasil mempertahankan pertumbuhan transaksi perbankan digital. Transaksi digital untuk produk investasi tumbuh 3 persen pada kuartal pertama 2023," jelas Batara.
Di periode yang sama, penggunaan digital untuk produk pinjaman meningkat 2 persen dengan pertumbuhan penjualan mencapai 8 persen.
Batara menilai, ini menjadikan kanal digital sebagai salah satu penunjang pertumbuhan bisnis dan menguatkan misi Citi Indonesia untuk meningkatkan inklusi digital.
Pilihan Editor: Hari Terakhir G20 Finance Track, Sri Mulyani Bertemu dengan Pimpinan Lembaga Perbankan Dunia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.