TEMPO.CO, Jakarta - PT Tempo Inti Media Tbk. mengumumkan Paul Tehusijarana sebagai Komisaris Independen yang baru. Direktur keuangan Jawa Pos itu resmi menjabat setelah Public Expose perusahaan yang diselenggarakan hari ini, 9 Mei 2023.

"Pak Paul diangkat menggantikan posisi Pak Kristianti Indrawan sebagai Komisaris Independen," tutur Direktur Tempo Inti Media, Meiky Sofyansyah, di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Mei 2023.

Meiky menjelaskan perusahaan memberhentikan Kristianti sebagai Komisaris Independen dan mengangkatnya kembali sebagai Komisaris.

Paul merupakan mantan Presiden Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol periode 2016-2019. Ia juga sempat menjabat sebagai Managing Director and Chief Financial Office PT Mandiri Sekuritas pada 2012 sampai 2016.

Paul menyelesaikan studi masternya di University of Southern California jurusan Bisnis Administrasi pada 1998. Pada 1999 sampai 2011, ia sempat menduduki posisi Senior Vice President and Group Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tempo hari ini mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST. Direktur Utama Tempo Inti Media Arif Zulkifli mengungkapkan, di bawah manajemen baru pendapatan perseroan pada 2022 naik sebesar Rp 22 miliar menjadi Rp 211,1 miliar dibandingkan 2021.

Selanjutnya: Arif memaparkan, kenaikan pendapatan usaha....

<!--more-->

Arif memaparkan, kenaikan pendapatan usaha antara lain disumbang pendapatan barang cetakan Rp 17,7 miliar atau tumbuh 34,5 persen. Kemudian pendapatan dari Tempo.co yang naik 33,4 persen menjadi Rp 13,8 miliar.

Selain itu, pendapatan Tempo TV tumbuh 53,4 persen atau mencapai Rp 1,3 miliar. Lalu kenaikan pendapatan lini usaha kertas sebesar Rp 0,6 miliar atau naik 8,4 persen.

Namun, terjadi penurunan pendapatan pada sirkulasi dan iklan majalah Rp 2,1 miliar atau 4 persen, sirkulasi dan iklan Koran Tempo Rp 0,6 miliar atau 7,0 persen, serta penurunan pendapatan pada jasa penyelenggara acara Rp 0,4 miliar atau 4,0 persen, dan jasa rumah kreatif Rp 8,3 miliar atau 55,8 persen.

Dengan demikian, laba kotor korporasi naik Rp 2 miliar menjadi Rp 77 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 75 miliar. Arif berharap pencapaian pada 2022 akan dapat terus berlanjut di tahun 2023. Terlebih, ia menilai perekonomian nasional saat ini sudah mulai berangsur pulih.

"Perseroan menetapkan tahun ini sebagai periode untuk melanjutkan tren pertumbuhan pasca-pandemi, dengan tetap memperhatikan perkembangan industri media yang sangat dinamis," tutur Arif Zulkifli.

Pilihan Editor: LPS Sebut Tabungan Orang Kaya di Atas Rp 5 Miliar Tumbuh Cepat, Nilainya Rp 4.380 Triliun