Eiger Sebut 74 Persen Supplier Produk Berasal dari UMKM Indonesia

Selasa, 9 Mei 2023 14:12 WIB

Lokasi EIGER Adventure Land di kaki Gunung Gede Pangrango. (ANTARA/HO/Eiger)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Eigerindo MPI (Eiger) menyatakan dari 50-an supplier produknya di Indonesia, 74 persennya merupakan industri kecil berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pernyataan ini disebutkan oleh PR Executive Eiger, Shulhan Syamsur Rijal.

"Supplier kami memang tidak banyak, pemain-pemainnya sekitar 50-an. Jadi UMKM ini memang skalanya masih kecil, tapi langsung kami kasih order yang banyak dari Eiger," ucap Rijal saat berkunjung ke Kantor Tempo di Jakarta, Senin 8 Mei 2023.

Menurut dia, UMKM ini lebih banyak memproduksi produk tas dan juga aksesoris. Adapun untuk produk tas, Rijal mengatakan produksinya masih dipegang oleh Eiger sehingga dapat disebut seluruhnya made in Indonesia, dengan supplier yang juga berasal dari UMKM lokal.

Selain itu, Rijal menuturkan bahwa Eiger tidak main di industri besar, tapi lebih banyak di industri kecil seperti UMKM dengan presentase keseluruhannya mencapai 74 persen. Untuk data UMKM mana saja yang menjadi supplier Eiger, kata dia, masih dikumpulkan. Namun, mayoritas produsen tersebut berada di Pulau Jawa.

UMKM yang paling kuat, Rijal menyebutkan itu merupakan produsen bambu untuk produk tas Eiger Testicle dengan nama Eco Savior 45. Dengan terinspirasi dari mengaplikasikan botol plastik untuk di daur ulang menjadi bahan tas ini dan punggungan tas yang dari bambu yang eco friendly.

Advertising
Advertising

"Kelihatannya tidak berhubungan dengan produk, tapi bambu tersebut jadi tulangnya tas. Hari ini, pabrik tas Eiger di Bandung, produksi tas Eco Savior 45 ini sudah banyak. tapi produsen bambunya UMKM di Temanggung," imbuhnya.

Rijal mengatakan tas tersebut juga membawa banyak prestasi dengan menang tiga kali lomba desain produk di Taiwan, China, dan di Indonesia. Bahkan, Tas itu didaftarkan langsung oleh Kementerian Perdagangan bahwa produk tersebut dilombakan di China dan Taiwan.

"Jadi, desain menarik itu yang menjadi highlight-nya. Balik lagi ke Indonesia dan UMKM yang menjadi produsennya," kata Rijal.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

2 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

3 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

5 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

23 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya