Indonesia dan Malaysia Sepakat Tingkatkan Kerjasama Ekonomi
Kamis, 23 April 2009 13:57 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan. "Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan investasi," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers usai menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Tun Najib Razak di Istana Merdeka, (23/04).
Pada periode Januari-Desember 2008 tercatat sebesar US$15,3 miliar, sementara pada periode yang sama pada 2007 mencapai US$11,5 miliar. Dengan demikian terdapat peningkatan sebesar 33,4 persen. "Meningkat cukup signifikan," kata Yudhoyono.
Menurut dia, hal ini merupakan salah satu capaian nyata dari strategic goals yang ditetapkan pada pertemuan Konsultasi Tahunan di Putrajaya, Januari 2008, yaitu untuk terus meningkatkan volume perdagangan kedua negara.
Selain itu, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Kemudian, bidang energi, listrik, minyak dan gas, serta bioenergi. Di bidang tenaga kerja, kedua negara sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan baik.
Di bidang pertahanan, kedua negeri jiran itu akan bekerjasama untuk mengembangkan industri pertahanan dan mengamankan Selat Malaka. Malaysia juga menyatakan siap membeli surplus beras Indonesia.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan akan menggunakan pendekatan kesinambungan dan peningkatan dalam kerjasama kedua negara. Secara spesifik Ia menyebutkan kerjasama di bidang energi di semenanjung Malaysia dan Kalimantan, pengelolaan gas di Natuna.
Kemudian, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama regional untuk mengatasi berbagai persoalan seperti krisis global. Diantaranya melalui, forum AsSEAN Plus 3 dan Asian Summit.
GUNANTO E. S.
Pada periode Januari-Desember 2008 tercatat sebesar US$15,3 miliar, sementara pada periode yang sama pada 2007 mencapai US$11,5 miliar. Dengan demikian terdapat peningkatan sebesar 33,4 persen. "Meningkat cukup signifikan," kata Yudhoyono.
Menurut dia, hal ini merupakan salah satu capaian nyata dari strategic goals yang ditetapkan pada pertemuan Konsultasi Tahunan di Putrajaya, Januari 2008, yaitu untuk terus meningkatkan volume perdagangan kedua negara.
Selain itu, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Kemudian, bidang energi, listrik, minyak dan gas, serta bioenergi. Di bidang tenaga kerja, kedua negara sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan baik.
Di bidang pertahanan, kedua negeri jiran itu akan bekerjasama untuk mengembangkan industri pertahanan dan mengamankan Selat Malaka. Malaysia juga menyatakan siap membeli surplus beras Indonesia.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan akan menggunakan pendekatan kesinambungan dan peningkatan dalam kerjasama kedua negara. Secara spesifik Ia menyebutkan kerjasama di bidang energi di semenanjung Malaysia dan Kalimantan, pengelolaan gas di Natuna.
Kemudian, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama regional untuk mengatasi berbagai persoalan seperti krisis global. Diantaranya melalui, forum AsSEAN Plus 3 dan Asian Summit.
GUNANTO E. S.
