IHSG Diprediksi Melemah Seusai Cuti Lebaran, Samuel Sekuritas Soroti Tiga Saham Berikut
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 26 April 2023 09:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melemah dalam konsolidasi antara 6.750-6.870 setelah libur dan cuti Lebaran 2023 selesai. Indeks pada penutupan transaksi yang lalu menguat, namun masih tertahan resistance pola konsolidasi yang sudah berlangsung 2 minggu bursa.
"Kemungkinan masih akan melemah dalam kisaran konsolidasi 6.750-6.870. Penembusan salah satu level, akan memberi petunjuk arah selanjutnya," ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis pada Rabu, 26 April 2023.
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Tiga saham yang dimaksud adalah ASII, BBCA, dan MDKA.
Saham pertama ASII yang sebelumnya ditutup di level harga 6.425 atau naik, keluar dari konsolidasi beberapa hari di resistance pola sejak Oktober 2022. "Kemungkinan kenaikan berlanjut ke level 6.600-6.700 dengan batas risiko jangka pendek di bawah 6.360 dan area demand terdekat di bawah 6.250," ucap Alfatih.
Kedua ada saham BBCA yang sebelumnya ditutup di level 9.125 atau naik dalam trend dua pekan terakhir. Namun sedang hadapi resistance pola sejak Desember 2022, sehingga kemungkinan ada koreksi dulu.
"Namun selama koreksi wajar, tidak dibawah 8.825 sebagai batas risiko maka potensi kenaikan kembali ke 9.200, lalu 9.550," tutur Alfatih.
MDKA menjadi saham ketiga yang patut dicermati menurut Alfatih. Harga sebelumnya ditutup di level 4.020 atau turun melampaui pola upchannel sejak pertengahan Maret 2023. "Selama rebound tidak mampu tembus diatas 4.100, maka penurunan lanjutan bisa capai 3.850-3.775," kata Alfatih.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.