4 Fakta Pistol Dirut BUMN Meletus di Bandara, Sempat Terjatuh Saat Diperiksa
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Kamis, 20 April 2023 09:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pistol milik Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara tidak sengaja menyalak saat pemeriksaan di Bandara Internasional Sultan Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin, 17 April 2023. Diketahui, PT Berdikari merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pistol meletus saat seorang protokoler hendak melaporkan ke pihak maskapai, namun tiba-tiba terjatuh. Saat diambil, tanpa sengaja pelatuk pistol tertarik dan meletus. Berikut faktanya.
Kronologi
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan pistol menyalak saat mau dikosongkan yang tanpa sengaja terjatuh. “Saat mau diambil (senjata api) tanpa sengaja tertarik pelatuk senjatanya,” kata Komang seperti dikutip dari Tempo, Rabu, 19 April 2023.
Ia menjelaskan awalnya pemilik pistol berinisial HW (Harry Warganegara) tiba di area keberangkatan pukul 07.35 WITA. Kemudian pejabat itu dijemput oleh seorang perwakilan protokol berinisial F menuju ke area counter check in.
Selanjutnya, F melaporkan ke maskapai Citilink Indonesia jika adanya senjata api (senpi). Hasil interogasi, lanjut Komang, F ini sempat mengokang senpi tersebut.
Saat F ingin mengambil kartu senpi, tiba-tiba pistol itu terjatuh di lantai. Ketika senpi ini diambil, jari F tanpa sengaja menarik pelatuknya, sehingga menyebabkan letusan yang berisi peluru karet. “Akhirnya seorang protokoler F ini diarahkan langsung menuju posko oleh petugas Avsec Bandara untuk diamankan serta diambil keterangannya,” tutur dia.
Selanjutnya: Diserahterimakan ke Polsek Bandara
<!--more-->
Diserahterimakan ke Polsek Bandara
Pada pukul 09.00 WITA, lanjut Komang, barang bukti pistol itu diserahterimakan dari pihak Avsec Bandara kepada anggota Polisi Sektor Bandara untuk dilakukan pemeriksaan dokumen. Hasil pemeriksaan menyatakan dokumen senpi itu sesuai dengan nama pemiliknya yakni Harry Warganegara yang masa berlakunya sampai 28 April 2023.
Komang Suartana mengatakan tidak ada korban dalam insiden ini. Selain itu, kata Komang, Harry juga memiliki dokumen lengkap surat kepemilikan senjata api. “Legal, surat dokumen lengkap,” katanya.
Protokoler dikenai sanksi
Akibat kelalaian F karena melakukan kesalahan prosedur maka kenai sanksi administrasi berupa penyitaan pas bandara oleh pihak Angkasa Pura lalu diserahkan ke Otoritas Bandara Sultan Hasanuddin.
PT Berdikari
Perusahaan ini didirikan sejak 1966 dengan nama PT Pilot Proyek Berdikari. Berdikari bergerak di bidang peternakan terintegrasi ayam, sapi, domba, kambing, kerbau, serta produk olahannya. Pada sektor operasi, mereka memiliki merek retail produk olahan daging sapi dan ayam bernama BeBest. Produk terkait di antaranya adalah sosis, chicken nugget, bakso, kornet, serta berbagai potongan daging ayam dan sapi.
Berdikari juga mulai memperluas jangkauan pasar ke end user dan melakukan kegiatan peningkatan variasi serta kualitas produknya. Pada 27 Desember 2021 terjadi perubahan PT Berdikari karena statusnya sebagai perusahaan Persero berubah menjadi Perseroan Terbatas. Ketentuan ini didasarkan pada PP No.118 tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
EKA YUDHA SAPUTRA | DIDIT HARIYADI (Kontributor)
Pilihan Editor: Pistol Milik Dirut BUMN Meletus di Bandara Hasanuddin, Seorang Protokoler Dikenakan Sanksi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.