TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, hari ini Rabu 19 April 2023 menjadi puncak arus mudik Lebaran 2023 di 20 bandara yang dikelola perusahaan pelat merah itu. "Arus puncak mudik sesuai prediksi mulai terjadi hari ini di 20 bandara yang kami kelola," ujar Awaluddin di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Sesuai prediksi, kata Awaluddin, data yang dihitung hari ini pergerakan pesawat di 20 bandara tidak kurang dari 17.50 pergerakan. "Tertinggi di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 1.140 pergerakan pesawat," tuturnya. Adapun total pergerakan penumpang secara keseluruhan mencapai 245 ribu penumpang.

Awaluddin menjelaskan tanda tanda puncak arus mudik Lebaran sudah terlihat di Bandara Soekarno-Hatta. Ribuan penumpang sejak Rabu pagi memadati bandara Soekarno-Hatta. "Sudah terlihat tanda-tandanya pagi ini pergerakan calon penumpang animonya cukup tinggi untuk mudik."

Berdasarkan data sejak H-10 Lebaran atau 12 April hingga 18 April, 20 bandara AP II mencatat pergerakan pesawat tembus 11 ribu atau tumbuh 15 persen dibanding angkutan Lebaran tahun lalu.

"Dengan pergerakan penumpang sejak tadi malam mencapai 1,5 juta penumpang tumbuh 26 persen dibandingkan tahun lalu," kata Awaluddin.

Meski animo masyarakat cukup naik signifikan pada angkutan lebaran tahun ini, Awaluddin menyebutkan, pertumbuhan pergerakan pesawat masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pergerakan penumpang.

Selanjutnya: Awaluddin menyebutkan, ada lima bandara tujuan favorit mudik ...

<!--more-->

Lebih jauh, Awaluddin menyebutkan, ada lima bandara tujuan favorit mudik Lebaran tahun ini, yaitu Bandara Kualanamu, Bandara Bali, Makassar, Surabaya dan Padang.

Untuk mengantisipasi kepadatan dan penumpukan penumpang pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, AP II mengoperasikan 2 jenis Posko Angleb 2023, yaitu 20 Posko Monitoring di masing-masing bandara dan Posko Utama AP II yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Kedua posko ini diperkuat infrastuktur digital dan teknologi informasi terkini untuk saling terintegrasi.

Posko Monitoring diaktifkan di masing-masing bandara AP II sebagai wadah koordinasi bagi seluruh stakeholder antara lain AP II selaku operator bandara, Otoritas Bandara, Satgas Penanganan Covid-19, maskapai, TNI, Polri, Pemda, Karantina, Bea dan Cukai, serta Imigrasi. “Posko Monitoring bersifat mendukung koordinasi antar-stakeholder,” kata Awaluddin.

Sementara itu, Posko Utama AP II difungsikan untuk memantau secara keseluruhan operasional 20 bandara AP II dan bersifat lebih dalam tataran teknis. Posko Monitoring di 20 bandara terintegrasi dengan Posko Utama. Seluruh laporan dari Posko Monitoring akan masuk ke Posko Utama.

Posko Utama akan mengolah data dan laporan untuk menjadi dasar dalam mengambil kebijakan secara cepat guna memastikan kelancaran operasional penerbangan, menjaga tingkat ketepatan waktu (On Time Performance/OTP), dan juga aspek pelayanan di seluruh bandara.

Pilihan Editor: Lalu Lintas di Tol Jakarta - Cikampek Makin Padat, Jasa Marga Tetap Melanjutkan Skema One Way

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini