Pedagang Pasar Sebut Harga Bahan-bahan Pokok Ini Terus Naik hingga H-1 Lebaran

Selasa, 18 April 2023 21:50 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan UKP Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono (kiri) menanyakan harga sayur kepada pedagang saat mengunjungi Pasar Minggu, Jakarta, Kamis 13 April 2023. Kunjungan Presiden ke pasar tersebut untuk memantau harga kebutuhan pokok jelang Lebaran dan membagikan paket bantuan sosial kepada pedagang dan masyarakat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau Ikappi membeberkan catatannya ihwal kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran Idul Fitri 2023. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikappi, Abdullah Mansuri mengatakan beberapa komoditas mulai mengalami kenaikan pada H-8 sampai H-7 namun masih stabil.

"Saat ini beberapa komoditas masih relatif stabil tinggi tidak ada penurunan karena menjelang demandnya juga tinggi," kata Abdullah dalam keterangan rilis, Selasa, 18 April 2023.

Sehingga, menurutnya, ada beberapa kenaikan harga komoditas yang wajib diwaspadai oleh masyarakat. Di antaranya kenaikan harga beras medium menjadi lebih dari Rp 12.000 per kilogram. Kemudian harga beras premium yang kini di atas Rp 13.500 per kilogram. Ikappi mencatat beras medium dan premium rata-rata naik sekitar Rp 200 setiap harinya.

Tidak hanya harga beras, komoditas pangan yang harganya naik yaitu telur, ayam, dan daging sapi. Bahkan, ia mencatat harga minyak goreng kemasan sederhana atau Minyakita sudah mencapai Rp 16.000 per liter. Kemudian harga tepung terigu dan buah-buahan juga mengalami kenaikan berkisaran sekitar 20 persen.

Lalu harga gula naik menjadi sekitar Rp 14.500. Harga bawang merah juga naik menjadi Rp 45.000 dan bawang putih menjadi Rp 36.000. Ikappi memperkirakan komoditas-komoditas ini masih akan terus mengalami kenaikan hingga H-1 menjelang Idul Fitri.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Penyebab kenaikan harga komoditas

<!--more-->

Namun, ia memprediksi harga bahan pokok tersebut akan mengalami penurunan pasca Lebaran. Setelah itu, akan memasuki fase ke tiga fase dimana akan terjadi kenaikan setelahnya.

Adapun kenaikan harga komoditas itu, menurut Ikappi, disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, karena tidak banyak pedagang yang berjualan saat msa libur Lebaran. Kedua, tidak banyak petani melakukan panen karena libur. Ketiga, terganggunya distribusi karena arus mudik dan arus lebaran sehingga banyak yang tidak melakukan kegiatan distribusi.

"Di fase ini perlu diwaspadai karena biasanya pada H+1 sampai H+7 akan ada kenaikan beberapa komoditas karena suplai dan demandnya tidak seimbang," tutur Abdullah.

Pilihan Editor: Cek Bahan Pokok di Pasar Kosambi dan Soreang, Wamendag: Pasokan Terjaga dan Stabil

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

7 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

16 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

19 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

22 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

7 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

14 hari lalu

5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

Kenaikan harga bawang merah dipengaruhi penurunan produksi di sejumlah daerah penghasil.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

14 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya