IFG Bukukan Laba Bersih Tahun 2022 Rp 4 Triliun
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 14 April 2023 11:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi Indonesia Financial Group (IFG) genap berusia tiga tahun pada Maret 2023. IFG menyebut laba bersihnya pada 2022 mencapai Rp 40 triliun (unaudited).
Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha, mengatakan IFG mencapai kinerja positif selama tiga tahun terakhir. Menurutnya ini menjadi capaian tersendiri, mengingat saat didirikan IFG dihadapkan dengan industri yang penuh tantangan, utamanya sentimen publik terhadap sektor asuransi.
"IFG mengusung tagline ‘Reform, Redefine, and Reassure’. Tagline adalah refleksi peran IFG dan anak usaha sebagai changemaker (pembawa perubahan) dalam mendorong transformasi di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) khususnya asuransi, penjaminan dan investasi," kata Sistha, sapaannya, saat ditemui di Jakarta pada Kamis 13 April 2023.
Dia mengatakan IFG mampu meningkatkan value creation secara konsolidasi, dengan peningkatan laba bersih dari Rp 2,2 triliun pada 2019 menjadi Rp 4,0 triliun (unaudited) pada 2022, dengan total aset konsolidasi Rp 137,6 triliun (unaudited) pada tahun lalu.
Lebih lanjut, Sistha memaparkan kinerja anak perusahaan IFG. Misalnya, PT Jasa Raharja, kecepatan waktu proses pencairan santunan kecelakaan lalu lintas bisa diselesaikan dalam waktu 1 hari 4 jam dari target maksimal 3 hari.
Selanjutnya: IFG Life membayarkan klaim Rp 5,9 triliun
<!--more-->
Sementara itu, realisasi volume penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dari 2007 hingga 2022 adalah Rp 760,7 triliun. Sedangkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)-nya sebesar Rp 25,4 triliun dari 2020 hingga 2022.
Sedangkan realisasi volume penjaminan KUR PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada 2007 hingga 2022 adalah Rp 773 triliun, dengan PEN dari 2020 hingga 2022 sebesar Rp 33,4 triliun.
"Sampai dengan Januari 2023, jumlah polis yang telah dimigrasi dari Jiwasraya ke IFG Life mencapai 157.312 polis," lanjut Sistha.
Sementara itu, kata dia, IFG Life juga sudah membayarkan klaim senilai Rp 5,9 triliun kepada pemegang polis yang sudah beralih ke IFG Life sejak Desember 2021.
Adapun turnaround rasio risk based capital (RBC) Jasindo berada di kondisi positif, mencapai 149,57 persen per Desember 2022 di atas ketentuan minimal OJK. Pada 2021, RBC Jasindo sempat menyentuh level -84,85 persen.
Sementara Bahana TCW Investment Management sebagai Manajer Investasi terbesar ke dua dengan Asset Under Management (AUM) mencapai Rp 39,21 triliun per Desember 2022 (tidak termasuk produk RDPT/Reksa Dana Penyertaan Terbatas & produk KPD/Kontrak Pengelolaan Dana).
“Dengan beberapa capaian tersebut, IFG dan anak usaha akan terus menjaga pertumbuhan positif dengan berbagai inovasi bisnis, efisiensi operasional, penerapan tata kelola yang kuat, manajemen risiko yang komprehensif serta risk culture yang kuat untuk mendorong terciptanya kinerja yang sehat dan sustainable bagi IFG dan anak usaha,” ujar Sistha.
Lebih jauh, dia memaparkan langkah strategis telah dipersiapkan dan dijalankan oleh IFG untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Pertama, dengan meningkatkan operasional dan servis secara excellence.
Kedua, peningkatan kapabilitas bisnis di luar penugasan Pemerintah. Ketiga, penguatan SDM berbasis core value AKHLAK.
Keempat, penguatan fokus bisnis secara struktural. Kelima, penguatan tata kelola holding dan anak perusahaan Terakhir, pengembangan dan kapabilitas digital.
"Dalam peringatan 3 tahun holding, kami harap melalui langkah-langkah strategis yang telah dipersiapkan dan diimplementasikan, kedepannya IFG dan anak-anak usahanya dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri keuangan nonperbankan di Indonesia " tuturnya.
Pilihan editor: IFG dan 8 BUMN Pendiri Dana Pensiun Teken MOU Pengelolaan Dana Investasi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini