Sejarah QRIS di Indonesia hingga Bisa Digunakan di Negara ASEAN

Selasa, 11 April 2023 13:02 WIB

Presiden Jokowi Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah dan Qris Antarnegara

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan, dunia maya dihebohkan dengan tindak kejahatan berupa penggantian QRIS kotak amal untuk donasi di masjid. Modus penipuan yang masih baru terjadi tersebut mau tak mau juga menyoroti sistem pembayaran QRIS. Para warganet turut mempertanyakan keamanan digitalisasi sistem transaksi non tunai itu.

Lantas, bagaimana perkembangan QRIS di Indonesia?

Sejarah QRIS

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia (BI), QRIS (QR Code Indonesian Standard) diluncurkan untuk memudahkan transaksi via aplikasi uang elektronik (e-money) server based, dompet digital (e-wallet), maupun mobile banking. Sistem pembayaran yang dirilis bertepatan dengan HUT Republik Indonesia ke-74 (17 Agustus 2019) di Jakarta itu efektif berlaku secara nasional mulai 1 Januari 2020.

Bank Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk menyusun QRIS sesuai standar EMV Co. EMV Co merupakan lembaga yang menetapkan ketentuan skala internasional terhadap QR Code. QRIS dinilai mampu mendukung koneksi sistem pembayaran secara lebih luas dan mengakomodasi kebutuhan negara.

Advertising
Advertising

Pada langkah awal, QRIS berkonsentrasi pada implementasi pembayaran QR Code model MPM (Merchant Presented Mode), yakni penjual akan menampilkan kode QR yang harus dipindai (scan) oleh pembeli ketika melakukan transaksi. Sebelum dibawa ke hadapan publik, QRIS telah melalui uji coba pertama pada September sampai November 2018 dan tahap kedua yang terlaksana pada April hingga Mei 2019.

Dalam sesi peresmiannya, Bank Indonesia yang diwakili Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa QRIS mengusung semangat UNGGUL, yakni UNiversal, GampanG, Untung, dan Langsung. Inovasi dalam dunia transaksi digital itu disebut bertujuan untuk mendorong efisiensi, percepatan inklusi keuangan, kemajuan UMKM, dan pertumbuhan ekonomi bagi SDM (Sumber Daya Manusia) Unggul Indonesia Maju.

Slogan UNGGUL yang dibawa QRIS memiliki sejumlah makna, antara lain:

- Universal berarti inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat dan dapat dimanfaatkan untuk transaksi pembayaran di dalam maupun luar negeri.

- Gampang yang bermaksud menawarkan kemudahan dan keamanan dalam satu genggaman (ponsel).

- Untung yang dirasakan baik oleh pembeli maupun penjual karena menyediakan kepraktisan.

- Langsung mengarah kepada transaksi yang berjalan cepat dan lancar.

Selanjutnya: QRIS Mendukung Pembayaran di Negara ASEAN ...

<!--more-->

QRIS Mendukung Pembayaran di Negara ASEAN

Berdasarkan siaran pers Departemen Komunikasi Bank Indonesia pada Senin (27/02/2023), QRIS dapat digunakan sebagai metode pembayaran di empat negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN). BI telah sepakat menjalin kerja sama dengan empat bank sentral negara lain, yakni Bank Negara Malaysia (BNM), Monetary Authority of Singapore (Singapura), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), dan Bank of Thailand (BOT).

QRIS lintas negara (cross-border payment) tersebut berbasis QR code sehingga memudahkan wisatawan mancanegara tanpa perlu menukar atau mengonversi uang. Selain itu, Bank Indonesia juga sedang mengagendakan perjanjian dengan Jepang menyusul penandatangan Nota Kerja Sama (NK) terkait QRIS dan JPQR (Japan Unified QR Code).

Kerja sama tersebut dianggap sebagai wujud nyata G20 Roadmap for Enhancing Cross-border Payments serta terobosan untuk memperkuat keketuan Indonesia dalam ASEAN dan co-Chairmanship Jepang di ASEAN+3 2023.

Untuk menikmati fasilitas penggunaan QRIS di sejumlah negara ASEAN, pengguna hanya perlu memanfaatkan aplikasi perbankan maupun jasa keuangan lainnya. Berikut tata cara untuk mencoba layanan QRIS ketika sedang berkunjung ke negeri tetangga.

  1. Akses aplikasi keuangan dan tekan fitur ‘Scan QRIS’.
  2. Ketikkan jumlah nominal yang akan dibayar, misalnya 10 baht.
  3. Konfirmasi penerima dan nominal secara otomatis terkonversi menjadi Rupiah.
  4. Ketikkan PIN aplikasi perbankan atau keuangan.
  5. Apabila transaksi QRIS berhasil, akan ada notifikasi masuk.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Baca juga: Panen Raya Belum Selesai, Jokowi Tegaskan Impor Beras Hanya untuk Cadangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

10 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya