TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan produksi 2 juta ton udang per tahun mulai 2024 mendatang. Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) TB Haeru Rahayu mengatakan hal ini sebagai tantangan dalam meningkatkan kebutuhan pangan, seiring potensi lonjakan populasi. Sebab pada 2045, penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 318,9 juta jiwa.

"Otomatis, peningkatan populasi dan peningkatan kebutuhan pangan, akan membuat peningkatan permintaan ikan. Kami dituntut meningkatkan produksi," kata TB Haeru dalam diskusi "Target Udang Nasional 2 Juta Ton, Bagaimana Kesiapan Hulu-Hilirnya?" yang digelar virtual pada Sabtu, 8 April 2023. "Ini adalah konsekuensi logis peningkatan populasi."

TB Haeru optimistis target produksi 2 juta ton udang per tahun bisa tercapai. Sebab, Indonesia memiliki kekuatan luar biasa dalam budidaya udang. Setidaknya, Indonesia memiliki potensi lahan budidaya seluas 2,9 juta hektar. Iklim untuk budidaya sepanjang tahun juga mendukung.

"Kekuatan ini yang mendorong pemerintah menargetkan produksi 2 juta ton," kata TB Haeru.

Kendati begitu, TB Haeru juga tidak menampik jika masih ada sejumlah kelemahan, di antaranya, masih kurangnya induk dan benih berkualitas, penyedia benih bermutu yang masih minim, lahan budidaya yang belum memenuhi kriteria teknis, biaya produksi yang tinggi, bahan baku yang masih diimpor.

Kelemahan lainnya adalah budidaya yang masih bersifat tradisional alias belum tersentuh teknologi modern, infrastruktur tambak yang belum terintegrasi, akses permodalan yang terbatas, penglolaan produk dan penanganan panen yang belum sesuai kriteria ideal, serta proses perizinan yang terlalu lama dan tidak terpusat.

"Kita juga masih punya tantangan, seperti masih banyaknya budidaya udang yang mengabaikan aspek kesehatan dan lingkungan untuk keamanan pangan," kata TB Haeru. "Kemudian, masih sulitnya mendapatkan lahan dalam luasan tertentu yang clear and clear," imbuhnya.

Pilihan Editor: KAI Jakarta Sediakan 2.550 Tiket Kereta Diskon 20 Persen, Pembelian Mulai Hari Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini