Laba Bersih General Electric Anjlok 35 Persen

Reporter

Editor

Senin, 20 April 2009 08:38 WIB

TEMPO Interaktif, New York: Perusahaan raksasa asal Amerika Serikat, General Electric, pada akhir pekan lalu, Jumat (17/4), melaporkan penurunan laba bersih sebesar 35 persen pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan 2008 menjadi US$ 2,89 miliar atau sekitar Rp 31 triliun.

Perusahaan yang juga menjadi barometer kesehatan sektor keuangan Negeri Abang Sam itu juga mengatakan memerlukan pemangkasan biaya lebih lanjut, melalui pemecatan karyawan, sebesar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 53 triliun.

Laba bersih itu bernilai US$ 26 sen per lembar saham, lebih tinggi dari ekpektasi para analis, yaitu di kisaran US$ 21 sen per lembar. Pendapatan perusahaan pada kuartal pertama tahun ini turun 9 persen ketimbang periode 2008 menjadi US$ 38,4 miliar atau sekitar Rp 412 triliun.

General Electric merupakan perusahaan yang memiliki lini bisnis di berbagai bidang, antara lain peralatan transportasi dan energi, mengontrol grup media NBC Universal, serta memiliki perusahaan jasa keuangan.

Chief Executive Officer Jeff Immelt mengatakan perusahaan akan memotong biaya sebesar US$ 5 miliar tahun ini dalam rangka merespons kondisi krisis keuangan global. "Kami telah mengurangi jumlah tenaga kerja dan mengoperasikan perusahaan lebih efektif," kata Immelt.

Ia juga mengatakan pencapaian kuartal pertama tahun ini konsisten dengan prediksi perusahaan. "Di tengah pelemahan ekonomi dunia, kami telah memberikan performa yang baik dan permintaan tetap tinggi," ujarnya.

Perusahaan jasa keuangan General Electric membukukan pendapatan US$ 1,1 miliar pada kuartal pertama 2009, meskipun perusahaan pemeringkat Standard & Poor's dan Moody's menurunkan ratingnya menjadi AAA bulan lalu.

Sementara anak usaha General Electric lainya, Capital Finance, mencatat penurunan pendapatan sebesar 58 persen. Immelt menyatakan perusahaan itu akan bisa meraih untung tahun ini setelah perusahaan berupaya menjaga penutunan pendapatan dan laba, termasuk meningkatkan resiko persyaratan.

Pendapatan di sektor infrastruktur naik 2,7 persen menjadi US$ 18,67 miliar, dengan keuntungan 6 persen di infrastruktur teknologi dan 19 persen di infrastruktur energi. Namun, permintaan produk dan jasanya tetap stabil di level US$ 171 miliar, meskipun permintaan di sektor infrastruktur anjlok 10 persen.

Pendapatan NBC Universal merosot 2 persen menjadi US$ 3,5 miliar. Hal tersebut terjadi karena penurunan di pendapatan iklan dan peluncuran produk DVD terbaru. Namun demikian, di sektor televisi kabel atau berlangganan, perusahaan tetap optimistis ada peningkatan dua digit tahun ini.

AFP | SORTA TOBING

Berita terkait

Bank BJB Raih Laba 2,14 Triliun Rupiah di 2023

58 hari lalu

Bank BJB Raih Laba 2,14 Triliun Rupiah di 2023

Kinerja keuangan bank bjb terbukti tetap solid dan mampu bertumbuh sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

PT Elnusa Bukukan Kinerja Gemilang Sepanjang 2023

1 Maret 2024

PT Elnusa Bukukan Kinerja Gemilang Sepanjang 2023

PT Elnusa Tbk (ELSA) melaporkan kinerja keuangan konsolidasi tahun 2023. Elnusa berhasil menutup 2023 dengan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp 18,19 Triliun pada Semester I -2023

5 Desember 2023

BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp 18,19 Triliun pada Semester I -2023

Ketua BPK Isma Yatun menyatakan ada potensi kerugian negara Rp 18,19 triliun dari hasil pemeriksaan sepanjang semester I - 2023.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Laporan Keuangan untuk Pemula dan Jenisnya

9 November 2023

Cara Membuat Laporan Keuangan untuk Pemula dan Jenisnya

Cara membuat laporan keuangan yang efektif untuk pemilik bisnis penting untuk diketahui. Adanya laporan keuangan akan membantu mengevaluasi bisnis.

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Memahami Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis-Jenisnya

21 September 2023

Memahami Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis-Jenisnya

Sebelum mengambil langkah untuk memulai usaha baru, pastikan untuk memahami dengan baik laporan keuangan terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya

Pengertian Neraca Saldo Lengkap dengan Cara Membuatnya

13 September 2023

Pengertian Neraca Saldo Lengkap dengan Cara Membuatnya

Neraca saldo adalah istilah yang berhubungan dengan akuntansi. Namun, apa itu neraca saldo? Berikut ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kempit Laba Bersih Rp 448 Miliar, Angkasa Pura I Sebut Sumber Peningkatan Performa

30 Agustus 2023

Kempit Laba Bersih Rp 448 Miliar, Angkasa Pura I Sebut Sumber Peningkatan Performa

PT Persero Angkasa Pura I (AP I) mencetak laba bersih sebesar Rp448 miliar pada periode Januari hingga Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya Diminta Kembalikan PMN Rp 3 Triliun, Bagaimana dengan yang Terlanjur Cair?

7 Agustus 2023

Waskita Karya Diminta Kembalikan PMN Rp 3 Triliun, Bagaimana dengan yang Terlanjur Cair?

Pemerintah memutuskan membatalkan dana PMN ke Waskita Karya. Padahal PMN dalam Tahun Anggaran 2022 sudah terlanjur cair.

Baca Selengkapnya