BPS Jelaskan Penyebab Inflasi Maret 2023 Menurun Meski Memasuki Bulan Puasa
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 3 April 2023 14:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Stastistik atau BPS mengumumkan angka inflasi pada Maret 2023 menurun meski memasuki Ramadan. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini menyebutkan inflasi pada periode tersebut menurun secara tahunan year or year dari 5,47 persen pada Februari menjadi 4,97 persen pada Maret ini.
Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, inflasi pada Maret 2023 mengalami perlambatan karena kondisi permintaan konsumen. "Jadi memang permintaan di Ramadan ini tidak setinggi dengan kondisi sebelum pandemi," tuturnya dalam konferensi pers virtual pada Senin, 3 April 2023.
Pudji menilai, pola konsumsi masyarakat masih belum 100 persen kembali normal. Artinya dari sisi permintaan, menurutnya, belum ada kenaikan yang signifikan hingga membuat inflasi cenderung turun.
Namun, secara bulanan atau month to month (mtm) inflasi Maret 2023 mengalami kenaikan menjadi 0,18 persen. Sebab, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada periode ini naik dari 114,16 pada Februari 2023 menjadi 114,36 pada Maret 2023.
Adapun BPS memprediksi inflasi selama Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2023 juga akan relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, ia menekankan masyarakat perlu mewaspadai beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi saat ini.
Selanjutnya: Tarif angkutan udara tahun lalu memiliki andil inflasi 0,17 persen
<!--more-->
Harga yang perlu diwaspadai tersebut, di antaranya tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, telur, dan ayam ras. Dia merujuk pada tren kenaikan harga tahun lalu, BPS mencatat tarif angkutan udara tahun lalu memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,17 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka tersebut naik dibandingkan pada Maret 2020 sebesar 0,04 persen yoy.
Kemudian komoditas ayam ras pada Maret 2022 memiliki andil inflasi sebesar 0,05 persen yoy. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu 0,04 persen yoy dibandingkan Maret 2021. Lalu komoditas ikan segar dan bawang merah yang menyumbang inflasi 0,04 persen.
Terlebih, kata dia, inflasi terbesar pada Maret 2023 masih disumbang oleh kelompok transportasi, makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,54 dan memberi andil inflasi sebanyak 0,07 persen. Kemudian kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 0,18 persen mtm dan menyumbang laju inflasi sebesar 0,18 persen mtm.
Pilihan Editor: BPS: Harga Gabah dan Beras Petani Merosot saat Panen Raya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini