Bapanas Klaim Stok Pangan Aman Saat Ramadan dan Idul Fitri: Masyarakat Tidak Perlu Khawatir
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 28 Maret 2023 08:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengklaim stok pangan aman di bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus pastikan stok pangan pada HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) ini tersedia dengan harga yang baik dan seimbang di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen,” kata Arief melalui keterangan persnya, Senin, 27 Maret 2023.
Soal persiapan HBKN puasa dan Idul Fitri, kata dia, Bapanas memastikan semua stok pangan pokok mencukupi. “Masyarakat tidak perlu khawatir, kami pastikan stok pangan untuk lebaran semuanya cukup," tuturnya.
Dia melanjutkan, hal tersebut dilakukan melalui optimalisasi stok dalam negeri, penugasan pengadaan oleh BUMN Pangan, serta fasilitasi pendistribusian dan optimalisasi fasilitas penyimpanan atau rantai dingin.
Untuk memastikan ketersediaan pangan, Bapanas memggelar Forum Rembug Pangan Pengamanan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri 2023 di kantor Bapanas kemarin.
Forum ini dihadiri perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN, Satgas Pangan Polri, serta asosiasi dan pelaku usaha pangan dari setiap komoditas. Dalam forum ini, sejumlah asosiasi turut merespons kondisi kesiapan pangan pada HBKN Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari, misalnya, mengatakan, ketersediaan bawang merah untuk memenuhi permintaan puasa dan Idul Fitri dipastikan aman. Dia juga menekankan pentingnya peningkatan sarana rantai dingin cold storage di sentra produksi, sehingga mendukung peningkatan ketersediaan dan stabilitas harga produk bawang merah.
“Keberadaan cold storage sangat penting untuk menyimpan bawang merah dan dikeluarkan di bulan-bulan defisit. Dengan adanya cold storage bisa mengurangi penyusutan sebanyak 5 persen,” ujar Juwari.
Selanjutnya: Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia...
<!--more-->
Sementara itu, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan, ketersediaan cabai aman dengan harga normal pada HBKN puasa dan lebaran ini, khususnya untuk jenis cabai rawit merah.
Sedangkan Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri mengatakan, kunci ketersediaan komoditas daging adalah dengan mengamankan stok di tiga wilayah yang menjadi barometer harga, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Oleh sebab itu, dia menilai dukungan pemerintah melalui operasi pasar sangat penting.
Untuk telur dan daging ayam, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Muchlis Wahyudi mengatakan, produksi telur saat ini cukup baik, sehingga ketersediaan telur ayam pada HBKN aman dan mencukupi.
"Setelah lebaran harga telur diprediksi akan berangsur turun," kata Muchlis.
Lebih lanjut, pihaknya mendukung program bantuan pangan non tunai serta program bantuan pangan untuk pencegahan stunting segera direalisasikan pemerintah. Dengan begini, bisa membantu tingkat serapan telur dan daging ayam di peternak.
Untuk komoditas gula, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Dwi Purnomo Putranto mengatakan, ketersediaan gula nasional cukup.
"AGI mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produksi gula nasional agar konsumsi gula bisa dipasok dari industri gula dalam negeri," tuturnya lebih jauh soal kondisi pasokan bahan pangan khususnya gula saat ini.
Pilihan Editor: Pedagang Pasar Keluhkan Kenaikan Harga di Awal Puasa, Cabai Rawit Tembus Rp 90.000 per Kilo
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.