TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah melemah 10 poin menjadi Rp 15.163 per dolar AS dalam penutupan perdagangan Senin, 27 Maret 2023. Dalam perdagangan sebelumnya, rupiah juga sempat melemah 25 poin ke level Rp 15.153 per dolar AS.

Terlepas dari melemahnya rupiah hari ini, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan momentum bulan Ramadan dan Idul Fitri akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Hal tersebut akan meningkatkan permintaan serta gelontoran uang beredar yang bisa menjadi tambahan bahan bakar bagi pertumbuhan ekonomi,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Maret 2023.

Selain itu, situasi pandemi Covid-19 yang terus membaik juga bakal mendorong angka kenaikan pemudik ke daerah. Hal itu turut memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah karena ada perputaran uaang di daerah dari pemudik yang datang dari kota besar.

Ibrahim menyebut perputaran uang di dalam negeri akan bertambah di kisaran Rp 243 triliun pada Idul Fitri tahun ini. “Artinya diperhitungkan terjadi peningkatan dibandingkan perputaran uang pada lebaran tahun lalu yang tercatat sebanyak Rp 221 triliun,” kata dia.

Menurut Ibrahim, meski pertumbuhan ekonomi global melambat, konsumsi rumah tangga relative solid. Dia pun berharap momentum hari raya ini bisa turut mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Terlebih, konsumsi rumah tangga sejauh ini telah berkontribusi besar.

Ibrahim memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2023 mendekati 5 persen dengan lonjakan uang beredar yang cukup tinggi dan konsumsi rumah tangga yang solid. “Namun karena momen Ramadhan dan Lebaran terjadi kenaikan permintaan yang relatif tinggi, sehingga dapat mendorong inflasi yang lebih tinggi juga,” kata dia.

Adpun untuk perdagangan besok Selasa, 28 Maret 2023, Ibrahim memprediksi rupiah dibuka fluktuatif tapi masih melemah di direntang Rp 15.150 hingga Rp. 15.200 per dolar AS.

Pilihan editor: Rupiah Melemah Seiring Kekhawatiran Pasar terhadap Krisis Perbankan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini