Inflasi Inggris Naik Tak Terduga, Bank of England Bakal Naikkan Suku Bunga?
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Grace gandhi
Kamis, 23 Maret 2023 11:08 WIB
Inflasi keseluruhan untuk makanan dan minuman non-alkohol naik menjadi 18,0 psrsen, tertinggi sejak 1977. Ini mencerminkan cuaca dingin di Eropa selatan dan Afrika utara, serta berkurangnya produksi dari rumah kaca di Eropa Utara yang menghadapi tagihan tinggi energi.
Harga minuman beralkohol yang lebih tinggi menambahkan 0,17 poin persentase ke tingkat inflasi Februari, sementara kenaikan harga makanan dan minuman non-alkohol menambahkan 0,15 poin persentase. Harga bensin yang lebih rendah membantu mengimbangi beberapa kenaikan ini.
Inflasi tahunan di sektor jasa, yang dilihat oleh sebagian besar pembuat kebijakan sebagai ukuran yang baik dari tekanan harga yang mendasari ekonomi, naik menjadi 6,6 persen dari 6,0 persen di bulan Januari.
Upah pokok yang merupakan pendorong besar harga layanan naik 6,5 persen tahunan dalam tiga bulan hingga Januari. Sementara survei terhadap pemberi kerja pada Rabu, 22 Maret 2023 menunjukkan mereka akan menaikkan gaji rata-rata 5 persen tahun ini atau sekitar dua kali lipat sebelum pandemi.
IHK yang tidak termasuk energi, makanan, alkohol, dan tembakau juga diawasi oleh BoE . Ini naik menjadi 6,2 persen dari 5,8 persen di bulan Januari, dibandingkan perkiraan penurunan menjadi 5,7 persen.
"Angka-angka inflasi ini sedikit mirip dengan pengalaman AS baru-baru ini, di mana tampaknya inflasi inti mereda dengan cepat beberapa bulan yang lalu hanya untuk kembali berakselerasi karena aktivitas ekonomi terbukti tangguh," kata Kepala Ekonom Inggris di Capital Economics, Paul Dales.
Namun, analis lain menyebut kenaikan inflasi tampaknya disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat one-off.
Selanjutnya: Bulan lalu, BoE memperkirakan inflasi utama....