Ternyata Begini Cara Sandiaga Uno Meningkatkan Harta Sebesar Rp 300 M
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Kamis, 23 Maret 2023 09:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku tidak pernah menghitung kekayaannya setelah diketahui hartanya tercatat naik Rp 300 miliar dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara elektronik (LHKPN). Sandiaga juga mengungkapkan cara meningkatkan hartanya sebesar Rp 300 miliar.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat menjawab sejumlah pertanyaan warganet di Pantai Hotekam, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Rabu kemarin, 22 Maret 2023. Saat itu, salah satu warganet bertanya terkait kenaikan harta milik Sandiaga Uno sebesar Rp 300 miliar serta kewajiban pejabat negara untuk melaporkan harta yang mereka miliki.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Sandiaga Uno mengatakan sebelumnya dia tidak pernah menghitung harta kekayaan. Ia mengatakan kekayaannya justru dihitung karena ada e-LHKPN.
“Waktu dulu sebelum menjadi pejabat negara, saya gak pernah hitung-hitung,” kata Sandiaga.
Ia mengatakan hanya melakukan kewajiban SPT (Surat Pemberitahuan) Pajak dan itu berbasis harga perolehan bukan harga pasar. Menurutnya, naik turun harta kekayaannya ditentukan mayoritas surat berharga.
“Surat berharga itu adalah instrumen keuangan yang tercatat dalam bursa di pasar saham," kata Sandiaga Uno.
Ia pun mengimbau agar pejabat negara melaporkan harta kekayaan mereka ke LHKPN. Ia mengingatkan kepada penyelenggara negara di semua tingkatan agar mematuhi LHKPN dan batas waktu penyelesaian sampai 31 Maret.
"Jadi pertama LHKPN itu adalah kewajiban dari seluruh penyelenggara negara mulai dari lingkungan daerah sampai pusat, juga di lingkup kementerian dan lembaga, serta BUMN harus melengkapi melalui elektronik sekarang laporan harta kekayaan pejabat negara," ujar Sandiaga Uno.
Selanjutnya: Cara Sandiaga meningkatkan hartanya…
<!--more-->
Cara Sandiaga meningkatkan hartanya
Terkait kenaikan harta yang dimilikinya, Sandiaga bersyukur kepada Allah SWT. Sebab, kata dia, semua rezeki tersebut datangnya dari Allah SWT.
"Saya pun merasa ada kewajiban apapun yang dititipkan kepada saya ini bukan milik saya tapi milik yang maha kuasa dan bagaimana digunakan sebaik-baiknya untuk dalam mencari ridho dari Tuhan yang maha kuasa apalagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga mengajak bagi yang ingin sukses meningkatkan harta kekayaannya, maka harus mencari berkah.
"Keberkahan itu bisa didapatkan jika kita menjadi orang-orang yang bermanfaat. Jadi cita-citanya jangan hanya ingin kaya tapi ingin bermanfaat, dan harus berinvestasi. Karena kalau hanya menabung saja tidak akan bisa meningkat harta kekayaannya karena akan tergerus inflasi," katanya.
Dia menerangkan bahwa dari total yang kita miliki harta itu harus 80 persen dalam bentuk investasi, 20 persen bisa ditaruh dalam deposito, atau harta lain yang tidak bergerak. Sandi melihat sebisanya 80 persen itu ditaruh di instrumen keuangan bursa baik yang saham atau obligasi baik yang konvensional maupun syariah.
Bagi pejabat negara atau Aparatur Sipil Negara (ASN) fokus dalam pelayanan publik, Sandiaga mengaku terus mendorong birokrasi di kementeriannya berdampak dan melayani publik yang sigap dan lincah.
"Tapi jika ingin mencapai sukses sekali jadilah pengusaha. Karena pengusaha itulah yang bisa memiliki keleluasaan untuk meningkatkan investasinya dan dana yang dikelolanya," ucapnya.
Terkait pilihan sektor untuk berinvestasi, Sandiaga menerangkan ekonomi Indonesia itu berbasis konsumsi yang dilakukan sehari-hari seperti makan, minum, pakaian.
"Berinvestasi lah di aset-aset yang berhubungan dengan konsumsi kita. Jadi perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang konsumsi yang digunakan masyarakat sehari-hari pasti akan meningkat sahamnya. Juga perbankan tapi yang bijak dalam mengelola aset, jangan ditaruh di saham-saham yang spekulatif," urai Sandiaga Uno.
Selanjutnya: Faktor kedua, kata Sandi, Indonesia ditopang…
<!--more-->
Faktor kedua, kata Sandi, Indonesia ditopang sumber daya alam dan investasi. Dia melihat ada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sumber daya alam yang memiliki rekam jejak yang baik dapat menjadi tujuan investasi.
"Ketiga, kita sedang membangun infrastruktur secara masif. Carilah perusahaan-perusahaan yang sedang membangun infrastruktur karena itu akan menghasilkan pertumbuhan aset dan peningkatan nilai devidennya. Semoga kita semua bijak berinvestasi, jangan beli saham-saham gorengan, jangan beli aset spekulatif, saya pernah bilang kripto itu harus kita cermati, karena yang biasanya naik cepat, turunnya lebih cepat lagi," ujar Sandiaga.
Sandiaga meminta semua pihak bersabar dalam berinvestasi semua tidak bisa instan, semua membutuhkan proses, dan proses itu harus diketahui dengan edukasi dan literasi yang baik. Dia juga mengaku berkomitmen sejak bekerja di pemerintahan, untuk semua gaji diserahkan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Jadi mudah-mudahan itu membawa keberkahan, karena apapun yang kita berikan pada infaq shadaqah zakat akan dikalikan tujuh ratus kali lipat, dan mendatangkan keberkahan. Bukan melulu dalam bentuk uang bisa dalam bentuk kesehatan, pertemanan, silahturahmi, kebahagiaan dan lain sebagainya," ungkap Sandiaga.
Pilihan Editor: 8 Tips Mengatur Keuangan Saat Bulan Ramadan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.