"Hampir semua sektor naik karena ini lebih banyak masalah ekonomi daripada sektoral," ujarnya saat ditemui usai Workshop Dunia Usaha di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (15/4). Pada Januari 2009 bank sentral mencatat kenaikan kredit macet sebesar 0,2 persen.
Dia menjelaskan, tak seperti kinerja perbankan, kredit macet tak mengenal siklus. Namun tingkatnya relatif lebih rendah di akhir tahun seiring penghapusan kredit macet oleh perbankan. "Biasanya akhir tahun itu bagus," kata dia.
Hingga Februari, Bank Indonesia mencatat tingkat kredit macet sebesar 4,3 persen dari total kredit yang dikucurkan. Wimboh menilai kondisi ini masih aman. "Masih oke, belum berbahaya," ujarnya. Tapi dia berharap tingkat kredit macet pada Maret lalu dapat turun.
Dia mengaku beberapa bank telah meminta restrukturisasi dini terhadap kredit macetnya yang belum masuk kategori macet itu. Namun Wimboh tak memerinci jumlah perbankan yang telah mengajukan permohonan restrukturisasi. "Tidak ada masalah, silakan saja," ucapnya.
RIEKA RAHADIANA