Perry Warjiyo Kembali Terpilih jadi Gubernur BI, Ini 7 Strategi Utamanya

Selasa, 21 Maret 2023 09:00 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat memilih Perry Warjiyo untuk kembali menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk periode 2023-2028. Kesepakatan ini dicapai usai Komisi yang membidangi keuangan dan perbankan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Senin 20 Maret 2023.

"Inilah yang diputuskan bersama secara aklamasi oleh seluruh anggota dewan dari Komisi XI mewakili sembilan fraksi menyatakan beliau secara aklamasi menjadi calon gubernur," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR Eriko Sotarduga kepada wartawan di Gedung DPR di Jakarta, Senin.

Nantinya, kata Eriko, Komisi XI akan menyampaikan hasil keputusan terkait calon gubernur BI periode 2023-2028 tersebut di dalam rapat paripurna DPR RI dalam waktu dekat. "Akan disahkan di dalam rapat paripurna yang akan datang ini dan nanti akan dilantik menjadi Gubernur Bank Indonesia periode 2023-2028," ujarnya.

Sebelumnya Perry mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon gubernur BI yang diadakan Komisi XI DPR. Ia adalah calon tunggal gubernur BI periode 2023-2028 dan diusulkan Presiden RI Joko Widodo. Dengan kembali terpilihnya Perry, artinya ia akan melanjutkan kepemimpinannya sejak 2018 lalu.

Perry Warjiyo menyampaikan apresiasi dan berharap dukungan Komisi XI DPR lebih lanjut dalam mengawal BI untuk lima tahun yang akan datang. "Terima kasih kepada Presiden yang memberikan kepercayaan kepada saya selama lima tahun dan Insya Allah lima tahun yang akan datang," katanya.

Advertising
Advertising

Ia lahir di Sukoharjo pada tahun 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982, Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur BI, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Sebelum kembali ke BI pada 2009, Perry menduduki posisi penting selama 2 tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.

Perry memiliki karier yang panjang dan cemerlang di Bank Indonesia sejak 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.

Selanjutnya: Dalam menakhodai Bank Indonesia...

<!--more-->

Dalam menakhodai Bank Indonesia pada periode kedua yakni 2023-2028 mendatang, Perry Warjiyo mengungkapkan telah mempunyai tujuh strategi dan kebijakan. Tujuh strategi utama itu adalah:

1. Penguatan kebijakan dan kelembagaan Bank Indonesia sebagai implementasi dari Undang-Undang P2SK.

2. Penguatan bantuan kebijakan BI untuk mendukung ketahanan dari dampak gejolak global dan kebangkitan ekonomi nasional.

3. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk integrasi ekosistem ekonomi-keuangan digital (EKD) dan digitalisasi rupiah dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. Adapun akselerasi yang dimaksud salah satunya untuk menerbitkan digital rupiah dalam rangka pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

4. Pendalaman pasar uang serta mengembangkan pembiayaan perekonomian berkelanjutan secara hijau atau green and sustainable finance.

5. Bersinergi untuk membuat kebijakan dengan pemerintah dan mitra strategis hilirisasi. Termasuk untuk ekonomi keuangan yang inklusif dan hijau.

6. Melakukan penguatan kebijakan sinergi dengan pemerintah dan mitra strategis untuk kerja sama dan hubungan internasional.

7. Transformasi kelembagaan untuk menguatkan BI untuk semakin profesional dan punya tata kelola baik dan menjunjung akuntabilitas.

ANTARA

Pilihan Editor: 3 Bank Amerika Bangkrut, Gubernur BI: Perbankan RI Tetap Terjaga

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

14 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya