Bapanas: Impor Beras Bukan Kewenangan Bulog, Sampai Hari Ini Belum Ada Keputusan

Jumat, 17 Maret 2023 13:55 WIB

(Dari kiri) Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat. TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pemerintah belum memutuskan impor beras tahun ini. Ia pun menegaskan kewenangan impor beras bukan berada di tangan Perum Bulog.

"Keputusan impor bukan di Bulog. Impor beras itu hasil rakortas (rapat koordinasi terbatas) dengan Pak Presiden. Jadi belum ada sampai hari ini keputusan impor," ucap Arief saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat, 17 Maret 2023.

Arief menjelaskan kebijakan impor beras belum tentu dilakukan tahun ini. Pasalnya berdasarkan perkiraan hasil produksi dalam negeri, pada Maret sampai Mei adalah momentum puncak produksi beras tertinggi. Karena itu, Arief akan menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memantau hasil produksi pada masa panen raya ini.

"Kami potret terus (total produksi) setiap bulan," ujarnya.

Kendati demikian, ia berujar faktor cuaca saat ini membawa risiko penurunan produksi beras sehingga pemerintah perlu melakukan impor. Arief mengatakan perubahan iklim atau climate change sangat mempengaruhi produksi beras di Tanah Air. Sebab, Indonesia akan mengalami el nino, di mana kondisi air berkurang sehingga menghambat produksi padi.

Advertising
Advertising

Dengan demikian, ia menilai impor beras merupakan upaya antisipasi pemerintah untuk tetap memenuhi kebutuhan konsumsi beras yang mencapai 2,5 juta per bulan. Apalagi, kata dia, beras di gudang Bulog kini hanya tersisa 280 ribu ton. Angka tersebut jauh di bawah batas aman yakni sebesar 1,2 jtua ton.

Selanjutnya: cerita rendahnya penyerapan beras oleh Bulog di masa panen raya

<!--more-->

Ditambah Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah menugaskan Bulog untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras sebanyak 10 kilogram untuk 21,6 juta warga dalam tiga bulan ke depan. "Artinya, Bulog harus serap (beras) sebanyak itu," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pun mengatakan pemerintah akan melihat terlebih dahulu perkembangan produksi dalam negeri selama panen raya tiga bulan kedepan.

Adapun soal rendahnya penyerapan beras oleh Bulog di masa panen raya ini, menurut dia, disebabkan oleh hanya soal turunnya hasil produksi. Dia menepis kabar bahwa harga pembelian pemerintah (HPP) gabah membuat Bulog tidak mampu bersaing dengan swasta sehingga membutuhkan impor.

Menurut dia, HPP gabah kering panen (GKP) yang ditetapkan Bapanas Rp 5.000 per kilogram tidak bermasalah. Dia pun mengaku optimis Bulog bisa bersaing dengan swasta dalam membeli beras petani dalam tiga bulan ke depan.

Pilihan editor: Opsi Impor Beras Kembali Dibuka di Tengah Panen Raya, Bapanas: Lihat Kondisi Tiga Bulan ke Depan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

i

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

1 jam lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

4 jam lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

6 jam lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

7 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

8 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

9 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya