BNI Bagikan Dividen Rp 7,32 Triliun, Sebesar 40 Persen dari Laba Bersih pada 2022

Rabu, 15 Maret 2023 18:46 WIB

Tangkapan layar Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar dalam konferensi pers daring, Rabu (31/8/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI pada hari ini menyetujui pembagian dividen sebesar 40 persen dari laba bersih konsolidasi 2022. Dividen yang dibagikan oleh BNI tersebut senilai Rp 7,32 triliun.

"Nilai ini naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers virtual RUPST BNI Tahun Buku 2022 di Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.

Adapun nilai dividen per lembar saham (dividend per share) bank dengan kode saham BBNI tersebut mencapai Rp 392,78 atau lebih tinggi dibanding tahun lalu sebesar Rp146.

"Kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40 persen di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp 18,3 triliun di tahun 2022," kata Royke.

Ia menjelaskan, sebanyak 60 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp 10,98 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan bank BUMN ini di masa mendatang.

Advertising
Advertising

Dengan memperhitungkan komposisi pemegang saham pemerintah yang sebesar 60 persen, maka BNI akan menyetorkan dividen senilai Rp 4,39 triliun ke Rekening Kas Umum Negara.

Selanjutnya: Atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai...

<!--more-->

Atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp 2,92 triliun, kata Royke, dividen akan diberikan BNI kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.

Lebih jauh, Royke mengaku yakin BNI bisa membukukan pertumbuhan kinerja positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan pada 2023.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) pun diyakini bisa tercapai pada level yang sehat seperti yang dibukukan pada akhir tahun lalu sebesar 19,3 persen.

Dengan begitu, BNI dapat memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar. "Dengan nilai dividen per lembar saham tahunan ini sebesar Rp 392,78, jika dibanding dengan harga saham perseroan saat ini di kisaran Rp 9.000, maka dividend yield mencapai di atas empat persen," kata Royke.

ANTARA

Pilihan Editor: Cara Setor Tunai BNI Terbaru, Bisa Tanpa Kartu ATM

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

8 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

1 hari lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

1 hari lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

2 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

3 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

4 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya