Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Jelang Pengumuman Data Inflasi AS

Selasa, 14 Maret 2023 16:57 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa, melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Selasa ditutup menurun delapan poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.385 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.377 per dolar AS.

"Pasar global juga masih akan menunggu rilis data inflasi AS nanti malam," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa 14 Maret 2023.

Laporan inflasi utama AS akan dirilis pada Selasa, menambah teka-teki bank sentral AS atau The Fed harus tetap pada jalur kenaikan suku bunga untuk menjinakkan tekanan harga barang yang naik terus atau menahan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut guna memberi sistem perbankan beberapa ruang bernafas.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan harga konsumen naik 0,4 persen pada Februari, yang akan menurunkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun-ke-tahun menjadi enam persen pada Februari dan menandai kenaikan tahun-ke-tahun terkecil sejak September 2021.

Sementara runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) - kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008 - telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah kenaikan suku bunga Fed yang agresif telah membuka celah di antara para pemain kunci di salah satu sektor perbankan terbesar dan paling saling berhubungan di dunia.

Selanjutnya: pasar berharap The Fed tidak akan menaikkan suku bunga

<!--more-->

Penutupan tiba-tiba SVB Financial memicu kekhawatiran tentang risiko bank lain akibat kenaikan tajam suku bunga Federal Reserve AS selama setahun terakhir.

Rully menuturkan pasar berharap The Fed tidak akan menaikkan suku bunga seagresif yang diperkirakan sebelumnya.

Sementara dari dalam negeri, pasar masih akan menunggu rilis data neraca perdagangan besok. Ia memperkirakan akan surplus, meski menurun, menjadi 3,2 miliar dolar AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka tergelincir ke posisi Rp15.391 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.364 per dolar AS hingga Rp15.405 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menurun ke posisi Rp15.380 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.374 per dolar AS.

Pilihan Editor: Melemah 8 Poin, Rupiah Berada di Level Rp 15.385 per Dolar AS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

13 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

14 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

17 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya