Instruksi Jokowi ke Bulog: Penyerapan Gabah Petani Harus dengan Harga GKP yang Ideal
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 12 Maret 2023 10:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk dapat menyerap gabah sebanyak-banyaknya dari petani. Ia mengatakan panen raya padi sudah dimulai di beberapa daerah di Tanah Air. Karena itu, ia memperingatkan agar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Segera menetapkan harga gabah kering panen atau GKP.
"Penyerapan gabah dari petani harus diiringi dengan harga GKP yang ideal. Nanti akan disampaikan dan ditentukan oleh Kepala Badan Pangan Nasional,” ujar Jokowi, dikutip dari keterangan resmi pada Ahad, 12 Maret 2023.
Jokowi juga meminta agar keseimbangan harga di antara petani, penjual, dan masyarakat dapat terjaga. Kendati demikian, ia mengakui hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Untuk mendorong stabilitas harga tersebut, ia pun meminta perum Bulog menyerap hasil panen untuk menambah stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton pada 2023.
“Oleh sebab itu tahun ini saya perintahkan kepada Bulog untuk siap dengan angka 2,4 juta ton. Sehingga akan membawa stabilitas harga kita lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi baru saja menerbitkan Surat Keputusan dengan Nomor: 62/KS.03.03/K/3/2023 tentang Fleksibilitas Harga Gabah Atau Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah. Fleksibilitas harga tersebut berlaku sampai dengan terbitnya Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Harga Pembelian Pemerintah atau HPP.
"Surat Keputusan tersebut secara umum mengatur harga pengadaan Bulog dalam rangka pengisian Cadangan Beras Pemerintah (CBP)," ujar Arief dalam keterangannya, Ahad, 12 Maret 2023.
Selanjutnya: harga gabah kering panen (GKP) di petani sebesar Rp 5.000 per kilogram