Siapkan Rp 803 Miliar, Terminal Peti Kemas Koja Tambah Peralatan Baru

Reporter

Antara

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 10 Maret 2023 22:26 WIB

Aktivitas di Terminal Peti Kemas Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebelum kerusuhan. TEMPO/ Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Terminal Peti Kemas (TPK) Koja Jakarta Utara menyiapkan investasi sekitar Rp 803 miliar untuk mendatangkan sejumlah peralatan baru. Upaya yang dilakukan oleh unit usaha PT Pelindo (Persero) tersebut demi menjawab tantangan persaingan dan peningkatan kinerja di tengah persaingan antarterminal peti kemas di Tanjung Priok yang sengit.

"Kami menargetkan arus barang (throughput) sebesar 986.039 TEUs pada 2025. Tender peralatan baru ini dilakukan pada awal tahun 2023. Investasinya sekitar Rp803 miliar," kata General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023.

Sementara itu, Juru Bicara TPK Koja Safuan menyatakan tujuan investasi baru itu untuk memperbarui peralatan dengan yang lebih modern, lebih efisien dari sisi energi, dan memiliki kapasitas yang lebih besar. Peralatan baru tersebut bertenaga listrik, tidak lagi berbahan bakar fosil.

Selain itu, sebagian crane milik Koja sudah berumur lama dan memiliki kapasitas yang terbatas. Tiga quay container crane (QCC) jenis Panamax yang dimiliki TPK Koja sudah tidak memadai lagi karena tidak bisa menurunkan atau menaikkan kontainer ke kapal-kapal besar yang memiliki stack (tumpukan) peti kemas tinggi.

Adapun dua dari tiga QCC Panamax akan diganti dengan jenis terbaru New Super Post Panamax. TPK Koja juga akan membeli satu lagi New Super Post Panamax, sehingga pada 2024 nantinya memiliki total delapan QCC.

Advertising
Advertising

Crane baru tersebut juga memiliki kapasitas yang lebih besar, yakni 189.098 TEUs per tahun, sementara kapasitas Panamax hanya 132.068 TEUs. Utilisasi crane baru tersebut juga bisa ditingkatkan sampai 90 persen, sedangkan Panamax hanya 65 persen.

Dengan tambahan tiga QCC baru tersebut, kapasitas TPK Koja akan mencapai 1.293.671 TEUs atau 862.448 peti kemas berukuran 20 kaki per tahun.

Sebelumnya, kapasitas terminal yang memiliki panjang dermaga 650 meter adalah 1.293.671 TEUs atau 660.343 peti kemas. TPK Koja mengharapkan tiga unit QCC itu bisa tiba pada semester II-2024.

Selain QCC, TPK Koja juga akan mendatangkan empat unit e-RTG (Rubber-Tyred Gantry) listrik, serta enam unit head truck (chassis) dan satu unit reach stacker. Derek yang akan dipakai di container yard itu akan tiba pada triwulan II-2024.

Dengan tambahan itu, TPK Koja akan memiliki 29 RTG, 26 di antaranya siap operasional sehingga kapasitas lapangan penumpukan kontainer akan menjadi 845.001 boks atau 1.267.501 TEUs.

Selanjutnya, TPK Koja juga akan membeli enam unit head truck (chassis) dan satu unit reach stacker baru. Dengan 54 head truck dan tiga reach stacker, kapasitas pemindahan kontainer dari pelabuhan ke lapangan penumpukan dan sebaliknya naik 14,22 persen menjadi 1.301.419 TEUs.

"Secara keseluruhan, investasi baru ini akan menambah kapasitas Koja sebesar 25 persen," kata Indra.

Di sisi laut, TPK Koja akan memperkuat dermaga dan memperdalam kolam dermaga menjadi minus 16 meter, dari sebelumnya minus 14 meter. Pendalaman kolam itu dilakukan agar TPK Koja bisa menampung kapal dengan ukuran yang lebih besar.

Sampai saat ini, kapal terbesar yang pernah dilayani TPK Koja ialah MV Navious Verde. Kapal dengan berat 40 ribu GT, panjang length over all (LOA) 260 meter, dan lebar 32 meter ini mengangkut kontainer sebanyak 4.253 TEUs.

Lebih lanjut, Indra mengatakan arus barang di TPK Koja sampai Oktober 2022 mencapai 750.920 TEUs. "Sampai akhir tahun, kami optimis akan mencapai di atas 900 ribu TEUs," katanya.

TPK Koja dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022 menetapkan target arus barang (throughput) sebesar 955.342 TEUs. Tahun lalu, arus barang di Koja mencapai 930.087 TEUs, lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 sebesar 851.041 TEUs.

Pilihan Editor: Insentif Kendaraan Listrik, Pemborosan Duit Negara dan Tidak Efektif Menekan Konsumsi BBM

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

14 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

3 hari lalu

Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

Arus balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi sudah hampir mencapai H+15. Kapal dan penumpang sudah keluar masuk pelabuhan, utamanya pelabuhan-pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4 yang berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

5 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

7 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya