IBC Berharap Standarisasi Baterai Kendaraan Listrik Selesai Tahun Ini

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 10 Maret 2023 20:26 WIB

Baterai lithium untuk kendaraan listrik. Foto: Green Car

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Battery Corporation (IBC) berharap standarisasi baterai kendaraan listrik dapat tercapai tahun ini. Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan standarisasi baterai adalah keharusan agar IBC dapat menyalurkan baterai ke seluruh pemain dalam ekosistem kendaraan listrik, terutama industri kendaraan listrik.

“Ini sangat penting untuk konsumen. Karena kalau standarisasi baterainya tidak sesuai, akan memberatkan konsumen,” kata Toto di Kantor PLN, Jumat, 10 Maret 2023.

Lebih jauh, Toto juga menargetkan battery management system bisa terimplementasi. Sehingga, nantinya ada integrasi data dan transaksi dapat dilakukan melalui aplikasi. “Ini yang kami siapkan dari sisi teknologi,” ucap Toto.

Ihwal produksi baterai dalam negeri, Toto sempat mengatakan pihaknya membutuhkan investasi senilai Rp 217 triliun. Adapun dalam dua proyek pengembangan end-to-end baterai kendaraan listrik, IBC menggandeng Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) dan LG Energy Solution Ltd (LGES).

"Angka investasi dari kedua project ini sesuai dengan komitmen mereka yang sudah ditandatangani melalui framework agreement bulan Maret tahun lalu berkisar hampir Rp 200 triliun," kata Toto dalam RDP Panja Transisi Energi ke Listrik bersama Komisi VI, Selasa 15 Februari 2023.

Advertising
Advertising

Selain itu, Toto mengungkapkan meski pihaknya menggandeng CATL dan LGES yang merupakan produsen baterai kendaraan listrik terbesar dunia, butuh waktu cukup lama untuk bisa memproduksi baterai dari nikel Indonesia.

"Walaupun kami sudah bermitra dengan produsen nomor 1 dan nomor 3 di dunia, kami akan tetap membutuhkan waktu hampir 4 tahun untuk bisa mendapatkan baterai cell dari nikel Indonesia," ujarnya.

Meskipun butuh waktu yang lama dan investasi yang besar, kata Toto, Indonesia juga akan mendapat nilai tambah yang besar. "Karena nilai dari baterai material itu hampir bisa 11 kali dari nilai nikel, dan bahkan kalau sudah sampai baterai prekursor dan baterai cell bisa hampir 40 kali lipat dari segi nilainya sendiri," tuturnya.

Adapun target capaian standarisasi baterai kendaraan listrik dipasang seiring keputusan pemerintah menerapkan kebijakan insentif kendaraan listrik pada Senin, 6 Maret 2023. Pemerintah memberikan insentif Rp 7 juta untuk pembelian sepeda motor listrik baru maupun sepeda motor listrik konversi.

Selain sepeda motor, pemerintah bakal memberikan insentif untuk mobil dan bus listrik. Namun, rincian besaran insentifnya baru akan dirilis pada 20 Maret mendatang.

RIRI RAHAYU | HANIFAH DWIJAYANTI

Pilihan Editor: Insentif Kendaraan Listrik, Pemborosan Duit Negara dan Tidak Efektif Menekan Konsumsi BBM

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

1 jam lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

1 hari lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

2 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

3 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

3 hari lalu

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Baca Selengkapnya

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

6 hari lalu

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

PLN NTB meneken Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Baca Selengkapnya