45 Tahun Lalu Tol Jagorawi Diresmikan: Wacana dari Walikota Jakarta Raden Soediro

Jumat, 10 Maret 2023 10:11 WIB

Kendaraan melintas di Jalan Tol Jagorawi menuju kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 26 Desember 2021. Suasana lengang ini terjadi sejak dilakukan pengetatan pemberlakuan ganjil genap di kawasan Puncak. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Empat puluh lima tahun yang lalu, Presiden Soeharto, meresmikan tol pertama di Indonesia, Tol Jagorawi. Jalan bebas hambatan berbayar ini terbentang sepanjang 50 kilometer melalui Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Jalan tol ini populer dengan akronim Jagorawi.

“Jalan Tol Jagorawi adalah jalan terbaik yang kita miliki,” ujar Presiden Soeharto dalam upacara peresmian Tol Jagorawi pada 9 Maret 1978 di Pondok Gede, Jakarta Timur.

Menelan biaya yang besar

Seperti yang dimuat oleh Tempo sebelumnya, pembangunan Tol Jagorawi mulai dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 1973. Proyek ini merogoh biaya yang cukup besar. Besaran anggaran pembangunan Tol Jagorawi ini menelan biaya hingga Rp 350 juta per kilometer.

Namun, Menurut M. Sudarta, dalam buku Membuka Cakrawala: 25 Tahun Indonesia dan Dunia dalam Tajuk Kompas, nominal tersebut bertambah menjadi 575 juta rupiah per kilometer pada 1990, yang dihitung dengan kurs rupiah pada saat itu. Tol Jagorawi ini jugalah proyek pertama yang didanai APBN dan utang luar negeri.

Wacana pembangunan dari sebelum Orde Baru

Meski pembangunan dilakukan pada tahun 1973 dan selesai pada tahun 1978, wacana pembangunan Tol Jagorawi sudah muncul jauh sebelum itu. Wacana ini juga bukan datang dari Presiden Soeharto itu sendiri.

Advertising
Advertising

Raden Soediro namanya. Dikutip dari BUMN Info, ia merupakan pencetus ide pembangunan Tol Jagorawi. Raden Soediro merupakan seorang walikota (saat itu, setingkat gubernur) Jakarta periode 1953–1960.

Menurut buku Sudiro: Pejuang Tanpa Henti, ide pembangunan jalan bebas hambatan berbayar ini muncul dari Raden Soediro karena kondisi keuangan Jakarta yang menipis. Kondisi keuangan yang menipis ini merupakan dampak dari pembiayaan untuk pembangunan Jalan Jenderal Sudirman dan M.H. Thamrin.

Dengan membangun tol ini, Raden Soediro mengharapkan pemasukan yang dapat menambah keuangan Jakarta. Kemudian, bersama Badan Pemerintah Harian Kotapraja Jakarta, ide ini ia sampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara.

Namun, ide Raden Soediro ditolak oleh sebagian besar anggota dewan. Alasan penolakannya adalah karena proyek pembangunan jalan tol itu berisiko menghambat mobilitas lalu lintas. Alasan lain yang juga muncul adalah konsep jalan berbayar ini dapat menimbulkan perpecahan, seperti pada masa kolonial Belanda.

RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA
Pilihan editor: Pemeliharaan Tol Jagorawi Hingga 11 Maret, Jasa Marga Mohon Maaf Atas Ketidaknyamannya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Proses Perbaikan, Akses Keluar Jalan Tol Grogol KM 13 Ditutup

16 jam lalu

Proses Perbaikan, Akses Keluar Jalan Tol Grogol KM 13 Ditutup

Jasa Marga menutup sementara off ramp atau jalan keluar di Jalan Tol Grogol KM 13+800 menuju Grogol atau Jalan S. Parman.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Simak Lokasi dan Jadwalnya

2 hari lalu

Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Simak Lokasi dan Jadwalnya

Jasa Marga melakukan pemeliharaan perkerasan di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Pekerjaan jalan ini dijadwalkan berlangsung hingga Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

3 hari lalu

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

PT Jasamarga Transjawa Tol melakukan pemeliharaan jalan tol di KM 24+185 sampai KM 24+806 arah Cikampek lajur 1.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

6 hari lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

7 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

8 hari lalu

Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

9 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer

11 hari lalu

10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer

Berikut ini deretan jalan raya terpanjang di dunia, ada yang membentang hingga puluhan ribu kilometer. Adakah di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

13 hari lalu

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

Akses keluar yang menjadi favorit pengguna Jalan Tol Yogya-Solo adalah arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.

Baca Selengkapnya