Perry Warjiyo Sebut Proyek Garuda Digital Rupiah Bakal Dimulai Juli 2023

Sabtu, 4 Maret 2023 08:20 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbicara dalam pertemuan tahunan bank sentral Indonesia dengan para pemangku kepentingan keuangan di Jakarta, 30 November 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Solo - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo mengatakan pihaknya akan memulai pengembangan Proyek Garuda pada bulan Juli 2023 ini. Proyek Garuda merupakan inisiatif yang memayungi eksplorasi desain uang digital bank sentral atau central bank digital currency (CBDC) atau disebut dengan digital rupiah.

"Kami akan memulai mengembangkan digital rupiah Project Garuda pada bulan Juli ini. Pada saat itu kami akan meluncurkan mengenai konsep tools design-nya, prototype-nya," ungkap Perry saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Bangkit Bersama dan Semakin Berdaya yang diselenggarakan di Hotel Alila Solo, Jumat, 3 Maret 2023.

Perry menyatakan Proyek Garuda itu akan dikembangkan dalam kurun waktu sekitar satu setengah tahun ke depan. "Ini menjadi legasi kita untuk 60 persen milenial kita adalah dunia digital dengan digital rupiah," katanya.

Terkait Proyek Garuda ini, ke depan Indonesia akan menjadi salah satu negara yang kali pertama mengeluarkan mata uang digital, dalam hal ini digital rupiah.

"Kami akan kembangkan mulai dari perbankan dan para pelaku usaha skala besar. Kepada mereka akan diberikan lisensi untuk buka 2 rekening yang terbagi menjadi dua rekening biasa dan rekening digital sehingga para milenial itu bisa berjualan dengan membeli suatu aset digital dan bisa pula melalui suatu metafes," tuturnya.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut Perry mengatakan digital rupiah ke depan ditargetkan dapat menjadi satu-satunya alat pembayaran di Indonesia.

Terkait digitalisasi, Perry menuturkan digitalisasi di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. BI sendiri telah memulai implementasi digitalisasi itu untuk sistem pembayaran sejak tahun 2019 dengan mengembangkan QRIS, BI Fast, dan Snap.

"Digitalisasi betul-betul sangat cepat di Indonesia sehingga betul-betul digitalisasi adalah the future of Indonesia. Makanya kami terus mengembangkan QRIS kemudian BI Fast kemudian satu bahasa untuk layanan pembayaran dengan Snap dan juga mengembangkan start up-start up. Jadi kami mendukung pengembangan digital ini," tuturnya.

Perry juga menyebut untuk e-Commerce tahun ini bisa mencapai Rp 533 triliun. Menurutnya nilai itu terbilang dahsyat sekali.

"Perputaran uang di e-commerce itu besar sekali. Untuk uang elektronik penggunaan uang elektronik senilai Rp 495 triliun demikian juga layanan perbankan secara digital banking, bukan digital bank ya," ucap Perry.

Layanan perbankan secara digital itu, menurut Perry, sekitar hampir 64.000 itu berada beberapa kali lipat dari nominal GTB karena semua orang sekarang melakukan layanan perbankan perbankan melalui ponsel.

Pilihan Editor: Term Deposit Valas DHE Diluncurkan, BI: Dorong Eksportir Simpan DHE di Dalam Negeri

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

7 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

9 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

11 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

15 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

3 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya