Ekonom Indef Sebut Hilirisasi Sampai Saat Ini Belum Banyak Menyerap Tenaga Kerja, Ini Alasannya

Kamis, 2 Maret 2023 18:28 WIB

Aviliani. TEMPO/ Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengungkapkan, upaya pemerintah dalam melakukan hilirisasi industri belum mampu menanggulangi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) saat ini.

Pasalnya, menurut Aviliani, sejauh ini hilirisasi belum maksimal menciptakan penyerapan tenaga kerja. "Kalau melihat di data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), cukup banyak dana investasi masuk, tapi tidak menyerap tenaga kerja," kata dia dalam diskusi publik secara virtual pada Kamis, 2 Maret 2023.

Ia menilai hilirisasi industri yang diserukan pemerintah lebih banyak berupa padat modal dibandingkan padat karya. Selain itu, lebih banyak tenaga kerja yang tidak berasal dari Indonesia atau tenaga kerja asing dibandingkan tenaga kerja lokal.

Di sisi lain, Aviliani menegaskan PHK yang terjadi di Indonesia bukan disebabkan oleh memburuknya kondisi perekonomian global. Menurut Aviliani, maraknya PHK saat ini lebih disebabkan karena adanya perubahan pola kerja industri ke arah digitalisasi.

Pasalnya, kondisi pelaku usaha di Indonesia justru sedang dalam keadaan yang baik. Ia merujuk pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukan restrukturisasi kredit saat ini telah berkurang dari Rp 800 triliun menjadi Rp 400 triliun. Artinya, kata Aviliani, 50 persennya sudah bisa memenuhi kewajiban.

Advertising
Advertising

Menurut Aviliani, data tersebut membuktikan kondisi dunia usaha sudah mulai pulih, bukan cenderung mati. "Karena kalau banyak mati dampaknya akan terjadi PHK besar-besaran," ujarnya.

Selain itu, ia menunjukan angka indeks kepercayaan konsumen domestik berada di atas 100. Tingginya kepercayaan konsumen ini, tuturnya, akan berpengaruh terhadap pertumbuhan investasi. Apabila pemasukan investasi bagus, maka akan berdampak pada sektor keuangan dan perbankan secara keseluruhan

"Ini salah satu hal yang menurut saya 2022 dan 2023 masih bagus," ujar Aviliani.

Karena itu, dia menilai, pemerintah perlu segera mengeluarkan kebijakan yang dapat menyerap tenaga kerja dengan berbasis sektor riil, sehingga isu PHK besar-besaran yang masif terjadi saat ini bisa ditangani dengan baik.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Jokowi Soal Pegawai Pajak dan Bea Cukai Hedon: Pantas Rakyat Kecewa, Perilaku Aparat Jumawa, Pamer Kuasa, Kekayaan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

2 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

11 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

11 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

11 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

12 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya