Ombudsman: Aduan Masyarakat tentang BPJS Kesehatan Naik

Selasa, 28 Februari 2023 15:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Ombudsman Republik Indonesia, Bellinda W. Dewanty, mengatakan angka pengaduan masyarakat terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus meningkat setiap tahunnya. “Dari 2021 ada sekitar 300 pengaduan masyarakat yang diterima Ombudsman. Aduan terkait pelayanan kesehatan pada masing-masing faskes (fasilitas kesehatan),” ujar dia dalam diskusi virtual pada Selasa, 28 Februari 2023.

Jumlah tersebut, kata Bellinda, bertambah menjadi 400-an pengaduan pada 2022. Ombudsman menilai, hal itu mencerminkan bahwa ada persoalan pada sistem kesehatan di Indonesia.

Salah satu yang ditemui Ombudsman adalah persoalan terkait “kuota” pasien di fasilitas-fasilitas kesehatan. Pihak rumah sakit membuat kuota bagi pasien dengan BPJS Kesehatan, asuransi, maupun mandiri.

Belinda menuturkan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan telah mengatur jenis fasilitas kesehatan. Aturan tersebut menyatakan bahwa fasilitas kesehatan baik tingkat pertama (FKTP) maupun tingkat rujukan lanjutan (FKTRL) mesti menyediakan beragam jalur pembiayaan.

Ada yang disebut dengan jalur pembiayaan JKN atau BPJS dan ada juga jalur pembiayaan yang dimungkinkan untuk dilakukan secara mandiri. Bahkan ada dari jalur yang ketiga yaitu dengan pembiayaan asuransi, yang juga sudah dijamin dalam Permenkes tersebut. “Tentu seharusnya masing-masing faskes ini sama-sama memberikan pelayanan kepada pasien yang menggunakan BPJS, asuransi, maupun mandiri,” tutur Bellinda.

Advertising
Advertising

Sementara Anggota Ombudsman, Robert Na Endi Jaweng, mengatakan bahwa masalah ini sangat fundamental karena berkaitan dengan hak konstitusional warga untuk mendapatkan perlindungan kesehatan dari negara. “Masyarakat memiliki hak atas jaminan kesehatan yang pada sisi lain membawa konsekuensi pada tanggung jawab wajib negara untuk memenuhi itu,” kata dia.

Namun di sisi lain dihadapkan pada realitas keterbatasan mulai dari kapasitas, informasi, akses dan sebagainya. Hal itu membuat warga atau pasien akhirnya menghadapi situasi yang serius di lapangan. “Ombudsman mencatat dalam rangka terkait dengan pelayanan BPJS Kesehatan, kerangka masalahnya itu selalu berada pada kisaran soal pertama kepesertaan, kedua pembiayaan dan ketiga pelayanan,” ujar Robert.

Pilihan Editor: Luhut Melarang Pembangunan Hotel Bintang 3 di Danau Toba, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini



Berita terkait

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

1 hari lalu

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

Salah satu kemudahan yang diberikan saat ini adalah peserta JKN aktif dapat berobat hanya dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

1 hari lalu

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

Kehadiran aplikasi Mobile JKN kemudahan layanan kesehatan bagi peserta JKN

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

1 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Konsep Dana Pensiun dalam P2SK Rugikan Kaum Buruh

2 hari lalu

Konsep Dana Pensiun dalam P2SK Rugikan Kaum Buruh

Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar menilai, UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), merugikan kaum buruh.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

10 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya