Petani Bangkrut Lantaran Harga Anjlok, SPI Desak Pemerintah Naikkan HPP Beras dan Gabah

Selasa, 28 Februari 2023 10:44 WIB

Petani menanam bibit padi di lahan persawahan desa Putukrejo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa, 27 Desember 2022. Luas panen padi di Jawa Timur pada November - Desember 2022 diperkirakan mencapai 171,46 ribu hektar dengan produksi sebesar 980,8 ribu ton GKG, setara dengan 637 ribu ton beras. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Petani Indonesia atau SPI mendesak pemerintah untuk menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) beras dan gabah atau batas atas dan bawah harga beras dan gabah. Sebab, harga gabah terus anjlok setelah Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan kesepakatan harga dengan perusahaan penggilingan dan korporasi padi besar.

"Bapanas seharusnya menetapkan harga, bukannya membuat kesepakatan. Karena HPP baru dan kebijakan baru diperlukan di tengah kondisi sekarang," ucap Ketua Umum Henry Saragih dalam keterangannya kepada Tempo, Senin, 27 Februari 2023.

Henry menjelaskan petani membutuhkan kebijakan harga sebagai bagian dari penataan atas kebijakan pangan di Indonesia saat ini. Hal itu juga berkaitan dengan positioning Bulog sebagai lembaga yang mengurus cadangan pangan nasional. Jika Bulog tidak dapat bersaing harga dengan swasta, maka Bulog tidak dapat menjalankan tugasnya untuk menyerap hasil produksi petani sebagai cadangan beras pemerintah (CBP).

"Jadi ini sangat diperlukan karena tanpa cadangan pangan daerah dan masyarakat suatu hal yang tak mungkin menegakkan kedaulatan pangan," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bapanas justru membuat kesepakatan batas atas harga dengan sejumlah perusahaan padi besar dan penggilingan padi. Berdasarkan dokumen lembar kesepakatan yang diterima Tempo, harga beras dan gabah disepakati oleh Perpadi, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Wilmar Padi Indonesia, PT Surya Pangan Semesta, PT Buyung Poetra Sembada, PT Belitang Panen Raya, Perum Bulog, dan Satgas Pangan Polri.

Advertising
Advertising

Adapun batas atas harga pembelian atas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 4.550 per kilogram. GKP Tingkat Penggilingan Rp 4.650 per kilogram, Gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 5.700 per kilogram, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp 9.000 per kilogram.

Sementara itu, harga batas bawah atau floor price pembelian gabah atau beras masih mengacu pada HPP beras yang diatur Permendag Nomor 24 Tahun 2020, yaitu GKP tingkat petani Rp 4.200 per kilogram, GKP tingkat penggilingan Rp 4.250 per kilogram, GKG tingkat penggilingan Rp 5.250 per kilogram, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp 8.300 per kilogram.

Henry menilai harga tersebut dapat menjadi pundi-pundi bagi korporasi pangan skala besar untuk dapat membeli gabah dari petani dengan harga murah. Kemudian perusahaan tersebut mengolah dan mendistribusikannya dengan standar premium. Lalu menjual hasil panen petani dengan harga beras premium atau harga tinggi.

SPI menegskan harga batas bawah Rp 4.200 dan harga batas atas Rp 4.550 terbukti sudah merugikan petani. Musababnya, kesepakatan harga tersebut mengabaikan faktor peningkatan biaya produksi dan modal yang ditanggung petani. Terlebih saat ini sudah memasuki panen raya.

SPI mencatat di Jawa Timur sebagai sentra produksi beras, harga gabah justru jatuh. Di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Mojokerto, harga GKP merosot hingga Rp 3.500 per kilogram. Sedangkan sebelum Bapanas melakukan kesepakatan harga, GKP di wilayah tersebut mencapai Rp 5.600 per kilogram.

"Petani bangkrut sebangkrut-bangkrutnya, apalagi ini di Jawa Timur sudah mulai 50 persen panen raya," tuturnya.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Sidang Konsumen Meikarta Hari Ini, Kuasa Hukum: Agenda Pencabutan Tuntutan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

3 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

4 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

4 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

5 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

11 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya